Latest News

PSSI Raih Tambahan Modal dari Induk Usaha

07 January 2020, 07:07
PT Indoprima Marine, pemegang saham mayoritas PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), menambah porsi kepemilikan sahamnya dengan membeli sebanyak 2.39 juta saham. Dengan demikian, Indoprima Marine menguasai 45,37% saham Pelita Shipping. 
 
Direktur Indoprima Marine Iriawan Ibarat menjelaskan, jumlah pembelian saham sebanyak 2,39 saham atau sebesar 0,44% dari seluruh saham perseroan tersebut dilakukan dua kali. Pada 17 Desember 2019, Indoprima membeli sebanyak 800.000 saham dengan harga Rp178 per saham, dilanjutkan pada 18 Desember 2019 membeli 1.591.000 seharga Rp 184 per saham.
 
“Tujuan dari penambahan saham di Pelita Shipping ditujukan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung,“ tulis manajemen Indoprima dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (6/1).
 
Dengan aksi korporasi ini, maka porsi kepemilikan saham Indoprima juga ikut bertambah menjadi 2,46 miliar unit saham atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 45,42% dari seluruh saham Pelita Shipping.
 
Sebelumnya Indoprima Marine memiliki porsi kepemilikan saham sebesar 2,39 miliar saham atau setara 45,37% dari seluruh saham Pelita Shipping.
 
Hingga November 2019, susunan pemegang saham perseroan terdiri atas Kendilo Pte Ltd memiliki sebanyak 1,47 miliar saham atau 27,13%, Convival Navigation Co. Pte. Ltd  sebesar 383,46 juta saham atau 7,07%, dan Bio Permai sebesar 405,91 juta saham atau 7,49%.
 
Adapun sebelumnya Corporate Secretary Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes mengungkapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 20%-25% di tahun 2020. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan organik di 2020 sebesar 20% - 25% dengan target pendapatan sewa berjangka meningkat di atas 100%.
 
"Dengan arus kas yang kuat dan strategi optimalisasi aset, pertumbuhan laba bersih ditargetkan meningkat minimal 15%,” ujarnya dalam keterangan resmi, belum lama ini.
 
Imelda menambahkan, perseroan akan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp US$30 juta pada 2020. Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian beberapa set TNB, Floating Crane dan/atau MV.
 
“Perseroan berkomitmen untuk melayani basis pelanggan yang lebih besar dan mengeksplorasi potensi pasar logistik baru di Indonesia. Pemerintah banyak meningkatkan infrastruktur berbasis maritim seperti pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru, meningkatnya industri pengolahan mineral dan tambahan fasilitas pembangkit listrik dari PLN,” tandasnya.   
 
 
 

Sumber : Investor Daily