Latest News

Beli Kapal, Pelita Samudera akan Rights Issue 8% Saham

26 August 2019, 09:09

PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) berencana menambahkan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 8% saham. Dana ini akan dimanfaatkan untuk membiayai pembelian kapal.

Manajemen Pelita Samudera melalui keterangan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, akhir pekan lalu, menyebutkan bahwa jumlah HMETD sebanyak 8% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Tambahan modal ini nantinya akan digunakan untuk pembayaran pembelian kapal.

“Aksi tersebut akan dilaksanakan setelah meraih persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 16 September 2019 di Jakarta,” tulis manajemen perseroan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Hingga semester I-2019, perseroan membukukan pendapatan naik 16% menjadi US$ 36,1 juta, dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya memperoleh US$ 31,1 juta. Laba bruto sebesar US$ 8,3 juta, turun dari semester I-2018 senilai US$ 9,4 juta. Penurunan tersebut akibat beban operasi, beban keuangan, pendapatan keuangan, penurunan nilai aset tetap, beban pajak final dan pendapatan (beban) lain-lain.

Laba bersih perseroan pada periode 30 Juni 2019 sebesar US$ 4,4 juta atau 3% dari periode sama tahun sebelumnya yang memperoleh US$ 4,3 juta. Secara total jumlah aset pada periode 30 Juni 2019 sebesar US$ 130 juta, meningkat dari periode 31 Desember 2018 yakni US$ 110 juta.

Sekretaris Pelita Samudera Shipping, Imelda Agustina Kiagoes menyampaikan, kenaikan pendapatan yang mencapai dua digit tersebut terutama dikontribusi oleh pendapatan sewa berjangka (time charter) yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 100%.

Pertumbuhan terbesar pendapatan sewa ini disumbang oleh lini bisnis terbaru, bulk carrier Motor Vessel (MV) yang naik hampir tiga kali lipat per 30 Juni 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, diikuti oleh jasa kapal tunda dan tongkang (tug dan barge) dan Floating Loading Facility (FLF).

Sementara terkait belanja modal atau capex, hingga akhir Juni 2019, Perseroan telah membelanjakan US$30.3 juta dari total target capex 2019 sebesar US$ 61.3 juta.

Realisasi capex ini, menurut manajamen perseroan, sebesar hampir 50% yang telah dialokasikan untuk pembelian 3 unit kapal MV yang dibeli dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari program ekspansi armada.

Investasi ini didanai sebagian dari internal kas Perseroan dan pinjaman bank. PSSI menargetkan untuk mendatangkan satu unit kapal MV di semester II-2019 dengan meningkatnya permintaan dalam negeri dan ekspor.

Selain itu, perseroan juga sempat meraih perpanjangan kontrak pengangkutan dan pemindahmuatan batubara senilai US$ 12 juta. Perpanjangan kontrak tersebut berasal dari dua perusahaan pertambangan di Kalimantan.

kontrak pertama berjangka waktu tiga tahun dengan PT Marunda Graha Mineral dari jasa tertintegrasi floating loading facility (FLF) serta kapal tunda dan tongkang (tug and barge/TNB) dari daerah Bangkuang, Kalimantan Tengah ke Taboneo, Kalimantan Selatan (Kalsel). Minimum volume kontrak pengangkutan sebanyak 1,3 juta ton per tahun.

Perpanjangan kontrak kedua didapatkan perseroan dari LG International bekerjasama dengan perusahaan tambang batubara domestik PT Batubara Global Energy. Perpanjangan kontrak berdurasi satu tahun dengan jenis pengerjaan jasa terintegrasi FLF serta tongkang di Kalimantaan Timur. Minimum kontrak pengangkutan mencapai 1,7 juta ton. (c03)
 

Sumber : Investor Daily