Latest News

Laba PP Presisi (PPRE) Tumbuh 23,7 Persen, Capai Rp182 Miliar di 2022

14 March 2023, 02:39

PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba bersih konsolidasian secara audit untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 meningkat 23,7% menjadi Rp 182 Miliar dari sebesar Rp 147 Miliar untuk periode yang sama tahun 2021.

Direktur Utama PPRE Rully Noviandar mengatakan, peningkatan laba bersih konsolidasian tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan sebesar 29,5% dari Rp 2,8 Triliun menjadi Rp 3,6 Triliun.

"Peningkatan pendapatan didukung oleh peningkatan pendapatan mining services sebesar 26% YoY dari 9% (2021) menjadi 34% (2022) yang diantaranya merupakan pendapatan yang didapatkan secara berkesinambungan pada proyek Hauling Road Weda Bay dan proyek Hengjaya Mineralindo," katanya dalam siaran pers Selasa (14/3/2023).

Adapun dari segi lini bisnis Civil Work yang turut menyumbang pendapatan dengan diperolehnya kontrak baru atas pengerjaan Jalan Tol Serang Panimban, Pekerjaan Tambah Bandara Kediri, Saringan Sampah Sungai Ciliwung, Peningkatan Jalan Empunala Mojokerto serta beberapa kontrak lainnya.

Pendapatan lainnya juga disumbang dari lini bisnis supporting pada proyek Data Center BCA, proyek AEON Deltamas, proyek Sonic Camp Weda Bay dan proyek lain-lain.

Dengan pembukuan final kontrak baru yang didapatkan PP Presisi sebesar Rp 5,2 Triliun di tahun 2022, mayoritas kontrak baru diperoleh dari jasa pertambangan sebesar 55%, dan civil work sebesar 41%, serta lini bisnis supporting (production plant, struture work dan rental equipment) sebesar 4%.

Seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia dan peningkatan market pada jasa konstruksi dan pertambangan yang didukung oleh kebijakan Pemerintah, PP Presisi terus berupaya dalam meningkatkan positioning Perseroan sebagai main contractor pada jasa konstruksi maupun jasa pertambangan.

"Kedepannya kami menargetkan perolehan kontrak baru di tahun 2023 meningkat 20%-30% atau sebesar Rp 6 Trilliun sampai dengan Rp 7 Trilliun dengan peningkatan perolehan kontrak baru pada jasa pertambangan lebih dari 50%. Kontrak-kontrak baru tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi pendapatan dan pertumbuhan perusahaan pada tahun-tahun mendatang," jelas dia.

Posisi keuangan perseroan juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan ratio profitabilitas pada ratio ROA meningkat dari 2,09% menjadi 2,39% serta ROE meningkat dari 4,9% menjadi 5,8%. Current ratio kami meningkat dari 1,16 menjadi 1,29.

"Total asset kami juga meningkat dari Rp 7Triliun menjadi Rp 7,5Triliun YoY, seiring dengan pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung proyek jasa pertambangan. Namun kami tetap menjaga rasio keuangan kami tetap optimal dengan rasio DER Interest Bearing 0,75. Peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan kami harapkan dapat terus meningkat pada tahun berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan," tutup Arif Iswahyudi, Direktur Keuangan, Manrisk & Legal.

Sumber: IDX Channel