Latest News

Rekor! Saka Energi Cetak Laba untuk Pertama Kalinya

27 March 2019, 09:46

Untuk pertama kalinya sejak beroperasi pada 2011, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Saka Energi Indonesia bisa mencetak laba sebesar US$ 16 juta atau setara dengan Rp 224 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) untuk tahun buku 2018.

"Tahun lalu Saka rekor, cetak laba US$ 16 juta, dan kami targetkan tahun ini juga bisa membukukan kinerja positif seperti tahun lalu," ujar Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy saat dijumpai di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Said menuturkan, capaian laba tersebut diperoleh dari sejumlah upaya yang dilakukan oleh Saka Energi Indonesia, seperti efisiensi biaya, dan fokus pengerjaan pada blok yang memiliki potensi besar tetapi minim risiko.

"Yang kami lakukan ya itu, efisiensi biaya dan fokuskan Saka di blok-blok yang memang punya potensi untuk dikembangkan dengan risiko yang lebih rendah," tuturnya.


Berdasarkan laporan keuangan Saka, jika dibandingkan tahun sebelumnya, Saka membukukan rugi cukup dalam. Pada 2017, kerugian Saka tercatat sebesar US$ 93,68 juta atau sekitar Rp 1,32 triliun. 

Dari sisi pendapatan, di 2018, Saka memeroleh pendapatan sebesar US$ 584,76 juta atau sekitar Rp 8,19 triliun, naik dari perolehan pendapatan di 2017 yang sebesar US$ 472,85 juta.

Dari segi aset, total aset Saka di 2018 turun menjadi US$ 2,60 miliar dari yang sebelumnya sebesar US$ 2,67 miliar. Penurunan terjadi pada aset tidak lancar, dari US$ 2,05 miliar pada 2017 menjadi US$ 1,68 miliar pada 2018.

Namun, untuk aset lancar, perusahaan mencatatkan peningkatan tajam dari US$ 626,5 miliar di 2017 menjadi US$ 920,2 miliar. 

Adapun kewajiban perusahaan atau liabilitas, nilainya berkurang. Sampai 2018, tercatat total liabilitas perusahaan sebesar US$ 1,79 miliar, turun dari liabilitas di 2017 sebesar US$ 1,87 miliar.

Total ekuitas yang dibukukan sampai akhir tahun lalu sebesar US$ 812,05 miliar, atau naik dari ekuitas di 2017 yang sebesar US$ 798,2 miliar.

Saka Energi didirikan pada 27 Juni 2011 dan p
emegang saham langsung perseroan adalah PGN dan PT PGAS Solution (anak perusahaan PGN) dengan kepemilikan masing-masing 99,99% dan 0,003%.



Sumber : CNBC INDONESIA.COM