PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar US$145,94 juta atau sekitar Rp2 triliun pada semester I tahun ini, meningkat 191,8% dibandingkan laba bersih yang diraup perseroan pada semester I tahun lalu.

"Kenaikan laba bersih perseroan tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan baik dari sisi distribusi gas bumi, maupun dari penjualan minyak dan gas. Tahun ini merupakan tahun yang banyak tantangan bagi PGN terutama akibat dari masih lemahnya perekonomian global, kami juga sedang menyelesaikan integrase PT Pertamina Gas atau Pertagas sebagai anak usaha PGN," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama kepada pers di Jakarta, Senin (10/9).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, perusahaan dengan kode emiten PGAS tersebut membukukan pendapatan US$1,62 miliar selama semester I tahun ini, meningkat 14,95% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan distribusi gas pelat merah tersebut mengantongi pendapatan dari distribusi gas bumi sebesar US$1,27 miliar pada semester I tahun lalu, atau meningkat 9,48% (yoy).

Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan dari penjualan migas sebesar US$308 juta atau meningkat 45,28% yoy.

Hingga akhir Juni 2018, PGAS telah mendistribusikan gas bumi sebanyak 835,56 BBTUD atau meningkat 11,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.