Latest News

PGN Alirkan Gas Bumi ke Pabrik Tali Sepatu di Pasuruan

25 July 2018, 10:23

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk terus memperluas pemanfaatan gas bumi di ke berbagai daerah. 

Kali ini gas bumi perusahaan dengan kode emiten PGAS mengalir ke pabrik produksi tali sepatu di Pasuruan, Jawa Timur.

Untuk pertama kalinya, PT Rajawali Cakra Sakti yang berlokasi di Kemirisewu Pandaan, Pasuruan, beralih menggunakan bahan bakar gas bumi dari PGN dengan volume gas sebesar 10.000 – 15.000 m3.

"Kami menunjukkan komitmen kuatnya untuk memperluas penyaluran gas bumi di seluruh Jawa Timur, termasuk di wilayah Pasuruan. PGN telah melakukan dan mengoptimalkan survey pemetaan potensi calon pelanggan di sekitar jaringan pipa gas existing," kata Sales Area Head PGN Pasuruan, Agus Mustofa Hadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/7).

Selain itu, PGN juga melakukan pembiayaan investasi dengan skema swadaya (sharing investasi) dengan calon pelanggan yang tidak layak secara perhitungan investasi oleh PGN.

"Kami juga aktif berkomunikasi dengan pengelola kawasan industri dan instansi pemerintah. ini merupakan komitmen PGN untuk terus memperluas penyaluran kepada masyarakat dan industri di seluruh Jawa Timur," papar Agus.

PT Rajawali Cakra Sakti terkontrak menggunakan gas bumi PGN dengan volume awal sebesar 10.000 hingga 15.000 m3. Tahun depan, volume pemakaian tersebut dapat naik dua kali lipat dengan rencana pengembangan usaha yaitu pencucian kain bahan baku pembuatan sepatu dan sandal. 

Direktur Utama PT Rajawali Cakra Sakti, Randy Setyawan mengatakan, pihaknya sangat gembira dengan mulai tersalurkannya gas bumi ini. Dengan beralihnya penggunaan batu bara ke gas bumi telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan. 

"Selain ramah lingkungan, kami diuntungkan dengan peningkatan volume produksi sebesar 15%. Selain itu, perusahaan tidak memerlukan tempat lagi untuk penyimpanan seperti ketika menggunakan batubara," ujarnya.

Randy menambahkan, walaupun harga sama, tetapi secara value memberikan dampak kenaikan sebesar 15%. Apalagi bahan bakar ini sangat ramah lingkungan, berbeda dengan batu bara. 

"Disamping itu, kami juga belum menemukan kesulitan dalam penggunaannya, karena kami dibantu tim dari PGN. Gas ini kami gunakan untuk pewarnaan benang," tutur Randy.





Sumber : ANTARANEWS.COM