Latest News

2023, PGN (PGAS) Siapkan Capex US$ 458 Juta

03 March 2023, 08:48

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN/PGAS) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2023 sebesar US$ 458 juta atau setara Rp 7 triliun.

"Mayoritas dana capex itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebanyak 400 ribu sambungan. 
 
Jumlah itu mengacu pada penugasan yang diberikan pemerintah kepada perseroan," ujar Direktur Utama PGN (PGAS) M Haryo Yunianto ketika dikonfirmasi Investor Daily, Kamis (2/2/2023).
 
Haryo menambahkan, perseroan juga menunda rencana divestasi Blok Fasken. Sebab, volatilitas harga gas di Henry Hub masih sangat tajam. Adapun rencana penjualan Blok Fasken sudah muncul sejak 2022.
 
Sementara itu, dalam Mandiri Investment Forum (MIF), belum lama ini, manajemen PGN menargetkan volume distribusi gas tumbuh 18%, lebih tinggi dibandingkan proyeksi Mandiri Sekuritas (Mansek). Hal ini ditopang beroperasinya lapangan gas Jambaran Tiung Biru, dengan produksi 75 bbtud dari total kapasitas 172 bbtud.
 
PGN menargetkan volume distribusi ke pelanggan industri tumbuh 5%. Adapun volume transmisi gas ditargetkan naik 3%, sedangkan transmisi minyak naik 200%, seiring kenaikan produksi Blok Rokan milik PT Pertamina. PGN juga memandu lifting migas di hulu turun 18%.
 
Dalam forum itu, manajemen PGN juga menyebutkan, dari total capex US$ 458 juta, sebesar 35% dialokasikan untuk kegiatan hulu, 26% antara, 34% hilir, dan sisanya untuk bisnis penunjang. Dana capex akan digunakan untuk pengembangan jargas rumah tangga, pipa transmisi gas Senipah, pengembangan regasifikasi di terminal LPG, dan lain-lain.
 
Mansek mempertahankan rekomendasi buy saham PGAS dengan target harga Rp 2.500, seiring kuatnya volume distribusi dan run rate stabil dengan IRR bagus di proyek pipa Blok Rokan. Selain itu, PGN berpotensi meraih untung (one off gain) jika Blok Fasken jadi dijual. Blok Fasken berada di Texas, Amerika Serikat (AS) dan memproduksi shale gas.
 
"Divestasi Blok Fasken akan membantu PGN merestrukturisasi bisnis menjadi perusahaan utilitas migas. Namun demikian, untuk saat ini, PGN masih diuntungkan oleh kuatnya harga minyak mentah," tulis Mansek dalam Investor Digest.
 
Proyek di Bintaro
 
Sebelumnya, PGN bersama anak usahanya, PT PGAS Solution, mewujudkan pembangunan jargas untuk melayani kebutuhan rumah tangga, pelanggan kecil, dan komersial di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan.  Pembangunan ini dilakukan di Perumahan Villa Melati Mas, Perumahan Graha Raya, dan Perumahan Bintaro Jaya.
 
Di kawasan itu, PGN menargetkan pembangunan 35.749 sambungan rumah (SR), 203 pelanggan kecil (UMKM), dan 38 komersial. Guna memudahkan penyaluran gas, akan dibangun pipa dedicated sekitar 37 kilometer (km) dari jalur pipa yang sudah ada menuju Kawasan Bintaro secara bertahap. Pembangunan ini juga menjadi tindak lanjut dari kerja sama PGN dengan PT Jaya Real Property Tbk (JRP) untuk pengembangan jargas rumah tangga dan komersial di kawasan Bintaro.
 
"PGN mengharapkan dukungan semua pihak, khususnya pemerintah setempat dan masyarakat untuk keberhasilan jargas ini. Keberhasilan jargas akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha di sekitaran Perumahan Villa Melati Mas, Perumahan Graha Raya, dan Perumahan Bintaro Jaya di Tangerang Selatan, karena akan menghemat belanja rumah tangga dan membantu menghemat biaya energi pelaku usaha," kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar.
 
Sumber: investor.id