Semakin membaiknya harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) berdampak positif pada kinerja PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) pada tiga bulan pertama tahun ini.

"Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sekitar Rp1,46 triliun sepanjang kuartal I tahun ini, nilai tersebut melompat 82,1% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp804 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan peningkatan volume penjualan dan produksi," kata Corporate Secretary LSIP, Endah R. Madnawidjaja, kepada pers di Jakarta, Selasa (2/5).

Produksi tandan buah segar (TBS) inti LSIP sepanjang triwulan I tahun ini terkerek 21,9% menjadi sekitar 301.518 ton. Peningkatan produksi ini ditopang oleh produksi semua area perkebunan perseroan tersebut yang berhasil pulih selepas terpaan badai El Nino.

Naiknya produksi TBS inti dan plasma membuat TBS yang diproses juga naik 16,6% menjadi 419.623 ton. Hal tersebut berpengaruh terhadap produksi CPO yang ikut melejit 14% ke posisi 95.079 ton.

Selain pendapatan yang naik signifikan, laba bersih LSIP juga meroket. Perseroan berhasil mencetak laba bersih mencapai Rp 374,3 miliar atau naik 600% dari periode yang sama tahun lalu. 

Padahal, laba kotor yang dicatat perseroan ini terangkat 239,4% menjadi Rp547,5 miliar. 

"Laba kotor naik karena penjualan dari produk sawit, karet serta produk lainnya juga meningkat," papar Endah.

Seiring dengan kenaikan tersebut, kemampuan LSIP untuk mencetak laba meningkat. Margin laba kotor LSIP bertambah menjadi 37,4% dari sebelumnya 20,1%.

Penjualan produk sawit menjadi kontributor utama terhadap pendapatan LSIP, yakni mencapai 92% dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan karet sekitar 5% dan benih bibit sawit sekitar 1%.