Salah satu perusahan perkebunan sawit dan karet di Indonesia PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) melaporkan kinerja yang kurang bagus pada Q3 2016 dengan penurunan laba bersih sebesar 42,02% menjadi Rp272,33 miliar atau Rp40 per saham dibandingkan Rp469,70 miliar atau Rp69 per saham pada periode yang sama tahun lalu.

Merosotnya kinerja LSIP pada Q3 2016 tersebut disebabkan oleh Penjualan mengalami penurunan sebesar 14,94% menjadi Rp2,62 triliun dari penjualan pada Q3 2015 yaitu sebesar Rp3,08 triliun, berikut ini adalah rincian Pendapatan pada Q3 2016 dan Q3 2015 yaitu

1. Produk Kelapa Sawit – Rp2,37 triliun dan Rp2,76 triliun.
2. Karet – Rp142,87 miliar dan Rp196,80 miliar.
3. Benih – Rp60,13 miliar dan Rp69,76 miliar.
4. Lain-lain – Rp48,30 miliar dan Rp48,52 miliar.

Beban pokok penjualan mengalami penurunan dari Rp2,27 triliun menjadi Rp1,97 triliun, dan Pendapatan (Beban) Keuangan mengalami kenaikan dari Rp38,08 miliar menjadi Rp19,31 miliar, sedangkan Beban usaha meningkat dari Rp193,73 miliar menjadi Rp247,24 miliar.

Kerugian Entitas Asosiasi meningkat dari Rp42,65 miliar menjadi Rp52,73 miliar.

Hingga akhir September 2016, aset Perseroan mencapai Rp8,95 triliun, naik dari Rp8,85 triliun tahun 2015. Utang Perseroan mengalami kenaikan dari Rp1,51 triliun tahun 2015 menjadi Rp1,60 triliun Q3 2016.

sumber : britama.com