Latest News

Penjualan Lonsum per September Terjerembab

29 October 2015, 11:55

PT PP London Sumatera Plantation Tbk (LSIP) mencatat penurunan penjualan dalam sembilan bulan pertama tahun ini sekitar 12,7% menjadi Rp3,08 triliun, dari Rp3,52 triliun periode serupa tahun ini.

Berdasarkan publikasi LSIP, Kamis (29/10), penurunan ini disebabkan melemahnya harga jual rata-rata untuk produk sawit dan karet selaras dengan kondisi harga global komoditas yang terjerembab.

Volume penjualan minyak sawit sedikit menurun sebanyak 0,3% menjadi 326.154 ton per akhir September 2015 dibandingkan dengan 327.251 ton pada periode serupa tahun lalu. Sementara itu, volume penjualan karet meningkat 13,2% menjadi 9.521 ton per September 2015, dari 8.490 ton periode serupa tahun lalu.

Volume penjualan bibit sawit naik 62,6% menjadi sekitar 6 juta benih bibit sawit dibandingkan dengan sekitar 3,7 juta benih bibit sawit pada sembilan bulan pertama tahun lalu.

Akibatnya, terjadi penurunan harga jual rata-rata untuk karet dan sawit, sehingga laba bruto dan laba usaha masing-masing turun 28,7% dan 34,8% menjadi Rp90,10 miliar dan Rp617,6 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Marjin laba bruto dan laba usaha juga turun menjadi 29,3% dan 20,1%. Secara keseluruhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp469,7 juta dengan marjin laba bersih 15,3%.

Produksi tandan buah segar (TBS) inti LSIP pada periode sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 998.453 ton, turun 1,2%, dari 1,010 juta ton pada periode serupa tahun lalu. Produksi TBS inti turun disebabkan adanya penurunan produksi TBS inti yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini akibat kekerigan yang tegnah melanda.

Sementara itu, TBS yang diproses naik 4,8% menjadi 1,496 ton, dari 1,428 ton. Seiring dengan meningkatnya TBS yang diproses, maka produksi CPO LSIP meningkat 4,5% menjadi 345.460 ton, dari 330.641 ton pada.

Adapun total area tertanam pada September 2015 mencapai 113.194 hektar di maan 82% ditanami kelapa sawit, 15% tertanam karet, dan 3% tanaman lain, terutama kakao dan teh. Penambahan lahan menghasilkan baru untuk kelapa sawit dari Desmeber 2014 sampai dengan September 2015 untuk kelapa sawit menjadi 78.656 hektar per akhir September 2015.

 

Sumber : ANTARANEWS.COM