Latest News

Jababeka Tertarik Berinvestasi di Ibu Kota Baru

04 September 2019, 06:54

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) tertarik untuk membantu pemerintah mengembangkan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Hal ini didasarkan atas keberhasilan perseroan dalam mengembangkan kawasan industri dan kota baru.

Founder dan Komisaris Jababeka Setyono Djuandi (SD) Darmono mengatakan, rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan ide yang tepat. Karena itu, Jababeka menyatakan siap, apabila diminta pemerintah untuk membantu pengembangan ibu kota baru. “Sekarang pun kalau Jababeka dipanggil presiden, kami sudah siap dengan pengalaman selama 37 tahun membangun kota," kata SD Darmono di Jakarta, Selasa (3/9).

Ide pemindahan ibu kota oleh Presiden Jokowi, menurut dia, bisa mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi ke depan. "Apa yang diusulkan presiden tentang pemindahan ibu kota ini sungguh brilian. Karena sekarang Indonesia pertumbuhan ekonominya hanya 5,2%, tapi Presiden kan inginnya naik menjadi sekitar 7-9%," ujarnya.

Dia menambahkan, Jababeka ini adalah salah satu perusahaan yang disebut pemerintah sebagai aset nasional, karena membangun kawasan-kawasan industri, membuka lapangan kerja seperti layaknya BUMN, dan concern dengan pertumbuhan ekonomi nasional. “Misalnya di Cikarang, dari yang tidak ada apa-apa menjadi 1 juta penduduk sekarang, dan GDP-nya US$ 35 miliar,” ujarnya.

Darmono menambahkan, pemidahan ibu kota bisa belajar pada pemerintah Jepang di era 1970-1980-an. Saat itu, Perdana Menteri Jepang menawarkan kepada para gubernurnya untuk mengembangkan kota-kota baru. Tujuannya adalah untuk menemukan formulasi mengenai pola pengembangan apa yang bisa mereka lakukan di kotanya masing-masing, sesuai industri yang potensial dikembangkan di masing-masing kota tersebut.

"Untuk suatu proyek semacam pembangunan kota baru, yang bisa menumbuhkan perekonomian jauh di atas average-nya pertumbuhan ekonomi Jepang," ujarnya.

Dengan melakukan studi ke banyak negara di dunia, akhirnya terpilih lah sembilan orang gubernur dengan proposal yang dinilai paling inovatif dan visioner, bagi upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Jepang.

"Kemudian jadilah Tsukuba, kota riset dan kota energi, Nigata, yang mampu memproduksi diesel melawan GE dan yang hebat-hebat lainnya. Lalu ada juga Nagasaki yang akhirnya dibikin kota pariwisata yang sangat hebat sekali," tutur Darmono.

Karenanya, Darmono menilai bahwa langkah Presiden Jokowi memacu para bupati dan gubernur untuk menciptakan pola serupa sesuai potensi daerahnya masing-masing, merupakan langkah yang dinilai sudah tepat.

Apalagi, lanjut Darmono, jika pihaknya diajak pemerintah untuk ikut mengembangkan ibu kota dan kota-kota baru lainnya nanti, Jababeka akan bersedia melakukannya dengan modal pengalaman lebih dari 30 tahun mengembangkan kota-kota baru di Indonesia.(hut)

Sumber : Investor Daily