Latest News

Prospek Cerah! (DILD) 2024 Patok Marketing Sales Rp2 Triliun

16 February 2024, 10:15

Emiten properti, Intiland Development (DILD) mematok prapenjualan atau marketing sales Rp2 triliun. Proyeksi tersebut tidak berbeda jauh dengan target prapenjualan sepanjang 2023.

 

"Kami selalu melakukan evaluasi terhadap target tersebut secara berkala, dan menyesuaikan jika ada perkembangan kondisi pasar atau faktor-faktor lain mempengaruhi kinerja penjualan," tutur Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan Intiland Development, belum lama ini.

 

Guna memenuhi target itu, Intiland akan fokus mengembangkan proyek-proyek berjalan atau existing, khususnya segmen rumah tapak dan kawasan industri. Emiten kesayangan Lo Kheng Hong itu, juga berencana meningkatkan penjualan stok, terutama unit apartemen siap huni.

 

Adapun pengembangan juga dilakukan di klaster-klaster baru beberapa proyek kawasan perumahan, seperti Serenia Hills dan Graha Natura. "Kami fokus meningkatkan penjualan stok unit atau inventori proyek unggulan seperti Regatta, 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, SQ Res, juga di Surabaya ada Apartemen Praxis, The Rosebay, dan Spazio Tower," tegasnya. 

 

Sekadar informasi, pada kuartal tiga 2023, Intiland membukukan pendapatan Rp3,35 triliun. Melesat 74,38 perse dari episode sama 2022. Itu didorong penjualan segmen high rise senilai Rp1,86 triliun. Melejit 242 persen dibanding periode sebelumnya Rp546,34 miliar.

 

Selain segmen high rise, Intiland juga meraih pendapatan dari penjualan segmen perumahan Rp740,47 miliar atau naik 35,65 persen YoY. Sementara itu, penjualan kawasan industri mencatat pelemahan sebesar 41,24 persen YoY menjadi Rp182,8 miliar.

 

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan Intiland meningkat 66,03 persen YoY menjadi Rp1,93 triliun. Alhasil, laba kotor sepanjang kuartal III/2023 mencapai Rp1,41 triliun atau tumbuh 87,20 persen YoY.

 

Intiland mengantongi laba bersih senilai Rp99,80 miliar. Melambung signifikan dari episode sama 2022 dengan rugi bersih Rp91,2 miliar. Total aset Rp1469 triliun atau turun 10,16 persen year-to-date (YtD), liabilitas terkoreksi 17,88 persen YtD menjadi Rp8,32 triliun, dan ekuitas Rp6,36 triliun atau tumbuh 2,41 persen YtD. 

 

Sumber: emitennews.com