Latest News

Asyik, DILD Pasarkan Apartemen Dekat Jalur MRT

23 August 2019, 07:17

Setelah lama menunggu momentum yang tepat, PT Intiland Development Tbk akhirnya merilis proyek baru pada tahun ini. Kamis (22/8), Intiland menandai awal pembangunan proyek apartemen South Quarter Residence (SQ Res) Cilandak, Jakarta Selatan, lewat seremoni groundbreaking atau penanaman tiang pancang. Nilai investasi proyek itu Rp 2 triliun.

Intiland optimistis, pemasaran SQ Res tak akan sulit, karena berdekatan dengan dua stasiun moda raya terpadu (MRT) Fatmawati dan Lebak Bulus yang menjadi andalan proyek itu. Hal tersebut masih ditambah pula halte bus Transjakarta.

Intiland mengaku tahun ini jauh lebih berhati-hati dalam membenamkan investasi. Mereka berdalih, industri properti masih bergejolak. "Kami hanya menjalani proyek yang kami yakin dan percaya diri untuk membangunnya," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Intiland Development Tbk, Permadi Indra Yoga, di Jakarta, Kamis (22/8).

Menurut rancang bangun, apartemen SQ Res berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektare (ha). Nanti bakal ada dua menara setinggi 21 lantai yang masing-masing berisi 366 unit. Proyek hunian jangkung tersebut masuk dalam area pengembangan kawasan terpadu modern seluas 7,9 ha. Proses pengembangannya melibatkan Government Investment Corporation (GIC) Singapura.

SQ Res menawarkan aneka tipe unit. Tipe satu kamar tidur berukuran luas 36 meter persegi (m²) dan 42 m². Sementara untuk dua kamar tidur, pilihan luasnya 86 m² dan 93 m². Intiland membanderol harga jual mulai dari Rp 1,5 miliar per unit hingga sekitar Rp 4,8 miliar per unit.

Manajemen Intiland menargetkan proyek SQ Res sampai tahap  topping off atau tutup atap yang menandai penyelesaian pembangunan, pada kuartal II 2021. Sementara target serah-terima kepada pembeli pada  pada 2022.

Layaknya pengembang lain, Intiland sudah menjajakan proyek meski proses pembangunan belum rampung. Saat ini, kurang lebih 200 unit di menara satu sudah terpesan. "Kami menargetkan dapat mencapai penjualan paling tidak 70% sampai Oktober mendatang," tutur Yoga.

Melanjutkan proyek

Sambil mengawal proyek baru, Intiland menjajakan proyek lama dan melanjutkan pengembangan proyek yang masih berjalan. Mereka menjajakan proyek mixed usedan high rise yang tersebar di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Beberapa di antaranya seperti 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, Graha Golf dan The Rosebay.

Intiland juga memacu penjualan proyek rumah tapak. Dalam dua bulan terakhir, mereka mengaku penjualan rumah pada rentang harga 300 juta-Rp 500 juta cukup menjanjikan. Contohnya, proyek rumah Talaga Bestari.

Sementara pembangunan proyek yang sudah rampung seperti tujuh menara apartemen Regatta di Jakarta. Pembangunan proyek perkantoran South Quarter tiga menara juga sudah selesai. Selanjutnya, mereka berencana mengembangkan superblok West One City di Jakarta Barat.

Tak hanya hunian dan perkantoran, Intiland juga ingin memacu proyek kawasan industri. Hingga kini, manajemen perusahaan masih menimbang rencana akuisisi lahan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahan pertimbangan mereka antara lain terkait dengan potensi pasar dan infrastruktur yang tersedia. "Sampai akhir tahun kira-kira kajian bisa selesai," ujar Yoga.

Sejauh ini, Intiland belum mempublikasikan kinerja semester I 2019. Dalam keterbukaan informasi BEI 31 Juli 2019, manajemen perusahaan menyebutkan tengah mengaudit seluruh laporan keuangan periode 30 Juni 2019.

 

Sumber : KONTAN.CO.ID