Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, perseroan belum memfinalisasi angka capex tersebut. Tetapi, apabila berkaca dari alokasi secara tahunan, perseroan mengalokasikan capex selalu berkisar Rp 2,5-3 triliun.

 

Total capex itu, menurut dia, disesuaikan dengan rencana pengeluaran. Sebab, tahun-tahun tertentu, perseroan bisa menyiapkan dana lebih besar, terutama untuk mengakuisisi lahan dan mendukung usaha.

 

"Tapi secara rutin, paling tidak dana Rp 1-1,5 triliun itu sudah pasti dicadangkan sebagai belanja modal," jelas Hermawan di acara Sinar Mas Land Media Talkshow: Peluang dan Pertumbuhan Sektor Properti 2023, baru-baru ini.

 

Dia menambahkan, capex tersebut akan berasal dari kas internal. Apalagi posisi kas perseroan masih solid. Demikian juga dana-dana yang akan dipakai perseroan untuk mengakuisisi lahan masih bersumber dari kas internal.

 

Tahun ini, perseroan menargetkan dapat menambah luas lahan lebih dari 40 hektare. Lokasi lahan yang disasar masih fokus untuk menambah lahan di BSD City, Kota Wisata, dan Grand Wisata.

 

Sementara itu, perihal ekspansi di portofolio lain seperti jalan tol dan pengembangan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Hermawan menungkapkan, perseroan kini masih fokus di BSD City. "Jalan tol, belum. Di IKN kita masih wait and see. Karena perseoan masih fokus mengembangkan BSD City. Kita coba mengembangkan kawasan kota mandiri dan akan berlanjut terus sampai 15 tahun ke depan khususnya menydiakan hunian yang baik bagi customer," terang Hermawan.

 

Sumber: Investor.id