Latest News

Adaro (ADRO) Amankan Pasokan Batu Bara Thermal di 2024

14 December 2023, 10:32

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memproyeksikan produksi batu bara thermal perseroan akan flat atau tidak mengalami peningkatan di 2024. Hal itu sengaja dilakukan perseroan untuk mengamankan pasokan komoditas tersebut.

 

Direktur Adaro Energy Indonesia (ADRO) Hendri Tan mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk memastikan perseroan memiliki cadangan batu bara yang cukup untuk memenuhi pasokan pembangkit listrik. "Angka pastinya masih belum bisa kami berikan, karena RKAB 2024 belum ditentukan," ujar dia dalam media gathering di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

 

Adaro Indonesia merupakan operasi penambangan batu bara terbesar dalam Grup Adaro, yang memproduksi produk batu bara utama grup, yakni Envirocoal, batu bara sub-bituminus dengan nilai kalor sedang dan kadar polutan yang amat rendah. Rentang nilai kalor Envirocoal adalah dari 4.000 kkal/kg sampai 5.000 kkal/kg dan merupakan salah satu batu bara paling bersih di pasar batu bara termal seaborne. AI memiliki cadangan sebesar 731 juta ton dan sumber daya sebesar 3,3 miliar ton.

 

Wilayah operasi Adaro Indonesia terletak di Kalimantan, dan perseroan beroperasi di bawah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dengan Pemerintah Indonesia. Wilayah konsesi Adaro Indonesia terdiri dari tiga tambang, Tutupan, Paringin dan Wara. PKP2B Adaro Indonesia sedang diperpanjang, dan dokumen perpanjangan telah diserahkan kepada pemerintah.

 

Adapun pada 2023, Adaro menargetkan akan memproduksi batu bara thermal sebesar 62-64 juta ton. Hingga September 2023, Adaro memproduksi 50,37 juta ton batu bara atau tumbuh 12% dibanding periode sama tahun lalu.

 

"Rencana tahun depan, kami sedang menunggu RKAB disetujui pemerintah," kata Hendri.

 

Adaro juga menargetkan produksi batu bara metalurgi sebanyak 6 juta ton di 2025, atau naik 39,53% dari target di tahun ini 4,3 juta ton.

 

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonehoro mengatakan, pihaknya akan berfokus untuk menyelesaikan pembangunan proyek-proyek eksisting, di antaranya niatan perseroan untuk mengekspor listrik ke negara tetangga. Adaro Power juga sedang menggarap 70 megawatt Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kalimantan Selatan.

 

"Kami juga sedang membangun 1,3 giga watt Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kalimantan Utara," ucap dia. 

 

Sumber: Investor.id