Latest News

Adaro (ADRO) Kuasai 50% Saham Kayan Hydropower, Pemilik PLTA Terbesar RI

14 March 2023, 01:48

Presiden Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk milik PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN) di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara pada 1 Maret 2023 lalu. PLTA Mentarang Induk merupakan PLTA terbesar di Indonesia.

Pembangunan PLTA Mentarang Induk berkapasitas 1.375 MW dengan perkiraan nilai investasi sekitar US$ 2,6 miliar ini merupakan bagian dari upaya KHN menyediakan pasokan energi terbarukan yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan.

Adapun KHN merupakan perusahaan holding penanaman modal dalam negeri dan asing yang dimiliki oleh PT Kayan Patria Pratama (25%), Sarawak Energy Berhad (25%), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (50%).

Dalam website KHN dijelaskan PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN) didirikan pada Januari 2018 sebagai perusahaan penanaman modal asing Indonesia oleh sponsor pendiri PT Kayan Patria Pratama (KPP) dan Sarawak Energy Berhad. Pada bulan Oktober 2022, KHN menyambut Adaro Energy (ADRO) untuk bergabung dengan KHN. Dan proses joint venture antara KPP, Sarawak Energy, dan Adaro Energy telah selesai pada tanggal 29 November 2022.

Sedangkan, dalam laporan operasional kuartal IV-2022 Adaro disebutkan bahwa pada 4Q22, melalui PT Mentarang Tirta Energi (MTE), Adaro merampungkan akuisisi terhadap 50% kepemilikan atas PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN). KHN akan mengembangkan PLTA 1.375 GW yang akan menyediakan sumber energi ramah lingkungan bagi Kawasan Industri Kaltara yang saat ini sedang dikembangkan Adaro.

Sementara itu, Dikutip dari keterangan resmi KHN dan Adaro, Ketua Konsorsium Indonesia Garibaldi Thohir mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh atas upaya pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi hijau di Indonesia yang dimulai dari kawasan industri hijau Kalimantan Utara.

"Sejalan dengan hal tersebut, kami terus bekerja keras untuk merealisasikan pembangunan kawasan hijau terbesar di dunia ini dengan penyediaan pembangkit listrik energi terbarukan, salah satunya PLTA Mentarang Induk, yang dibangun oleh KHN dan akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia," papar Boy Thohir, sapaan akrabnya, yang juga merupakan presiden direktur dan CEO Adaro Energy dikutip Selasa (14/3/2023).

"PLTA ini akan memberikan pasokan energi terbarukan yang terjangkau, andal dan berkelanjutan untuk industri-industri yang akan memproduksi produk hijau. Kami berharap keberadaan PLTA Mentarang Induk akan membawa multiplier effect yang besar bagi masyarakat dan membantu meningkatkan perekonomian Kalimantan Utara," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, dirinya yakin PT Adaro Energy Indonesia Tbk, KPP Group dan Serawak Energy Berhad, sebagai pemegang saham proyek ini, bisa menyelesaikan pembangunan PLTA Mentarang Induk.

"Adaro dan KPP Group adalah perusahaan Indonesia yang memiliki kemampuan finansial dan eksekusi yang kuat. Sedangkan Serawak Energy adalah perusahaan Malaysia yang memiliki pengalaman dalam membangun dan mengoperasikan PLTA dengan kapasitas lebih dari 3.400 MW," papar Luhut dalam kesempatan tersebut.

KHN merupakan perusahaan holding penanaman modal dalam negeri dan asing yang dimiliki oleh PT Kayan Patria Pratama, Sarawak Energy Berhad dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro), yang berkomitmen untuk bersama-sama merealisasikan proyek hydropower terbesar di Indonesia.

Presiden Direktur KHN Antony Lesmana menjelaskan, sesuai visi KHN, yakni menjadi penggerak industri berbasis energi terbarukan, pihaknya berkomitmen mengalokasikan sumber daya terbaik untuk mensukseskan pembangunan PLTA Mentarang Induk yang akan mensuplai pasokan untuk Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara. PLTA Mentarang Induk akan menjadi bangunan bendungan concrete face rockfill dam (CFRD) kedua tertinggi di dunia dengan tinggi 235 meter dan panjang 815 meter serta berpotensi membuka peluang kerja kerja bagi lebih dari 5.000 tenaga kerja.

"Kami optimis PLTA Mentarang Induk sebagai proyek strategis nasional akan memberikan manfaat besar secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal antara lain melalui program training untuk peningkatan kapasitas masyarakat sehinggaakan tersedia tenaga kerja yang berkualitas dalam rangka pembangunan PLTA.," ungkapnya.

Presiden Direktur Grup Sarawak Energy Sharbini Suhaili mengatakan bahwa, Sarawak Energy merasa terhormat atas kesempatan untuk bekerja dengan mitranya yang terhormat di Indonesia dalam pembangunan PLTA Mentarang Induk untuk memenuhi kebutuhan energi hijau di Kalimantan Utara.

"Selain itu, Sarawak Energy adalah mitra keberlanjutan dan anggota dewan International Hydropower Association (IHA) sejak 2010 dan kami berkomitmen untuk menerapkan praktik berkelanjutan dalam pengembangan dan pengoperasian proyek kami, termasuk di PLTA Mentarang Induk, memastikan dampak teknis, ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola, risiko dan peluang dikelola dengan baik," imbuhnya.

Tahapan konstruksi PLTA Mentarang Induk mulai dilaksanakan pada kuartal I-2024, diperkirakan dapat mengalirkan listrik pertama pada akhir tahun 2029.

Dalam pembangunan PLTA Mentarang Induk ini, KHN menjalankan komitmen tinggi pada lingkungan dan sosial sesuai dengan hukum dan peraturan di Indonesia, serta mengacu kepada praktik terbaik internasional berdasarkan Hydropower Sustainability Assessment Protocol (HSAP) yang menilai proyek PLTA terhadap berbagai pertimbangan sosial, lingkungan, teknis, dan ekonomi yang komprehensif.

Dalam mengadvokasi energi hijau terbarukan, pemegang saham KHN, yaitu Adaro dan Sarawak Energy berperan sebagai sponsor utama untuk World Hydropower Congress 2023 yang akan diadakan di Bali pada Oktober tahun ini.

Sumber: investor.id