PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencanangkan perolehan pendapatan usaha sepanjang tahun ini sekitar US$5 miliar atau lebih tinggi dari rencana capaian tahun lalu US$4 miliar.

“Karena didukung oleh meningkatkan permintaan akan gas meningkat sejak akhir tahun lalu,” ujar Direktur Utama Gigih Prakoso di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/2).

Menyoal rencana divestasi anak usaha, PT Saka Energi, Gigih memastikan Saka Energi akan diintegrasikan ke holding BUMN Migas, PT Pertamina (Persero). Sebelum aksi korporasi diwujudkan, PGN terlebih dahulu memperbaiki kinerja operasional dan keuangan Saka. Selanjutnya, dilakukan valuasi terhadap saham Saka.

“Sebagai sub holding, kami lebih fokus melakukan transmisi, distribusi, serta ritel gas. Sehingga, memang (Saka) akan diintegrasikan ke Pertamina,” tuturnya. 

Menyoal mekanisme pelepasan 100% saham Saka ke Pertamina, ia bilang masih dalam tahap pembicaraan. Begitu juga dengan waktu divestasinya karena transaksi harus sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). 

“Proses divestasi kan harus ada waktu dan terkait transaksi, maka GCG-nya harus jalan. Timeline harus kami sesuaikan,” ujar dia. 

Sumber : ANTARANEWS.COM