PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk memproyeksi perolehan pendapatan pada 2019 mencapai Rp1,7 triliun atau lebih tinggi dari rencana tahun ini sekitar Rp873,825 juta.

Dikutip dari materi publikasi pada Selasa (11/12), rencana pencapaian pendapatan tersebut didukung oleh pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek sebesar Rp1,1 miliar dan kegiatan penjaminan emisi efek Rp600 juta.

Selain itu, perseroan menargetkan dapat mengantongi pendapatan lain-lain sebesar Rp12,940 miliar pada tahun depan. 

Namun, beban usaha diperkirakan meningkat sekitar 6,11% menjadi Rp6,261 miliar pada 2019 dari proyeksi tahun ini sekitar Rp5,902 miliar. Kendati demikian, perseroan berusaha menekan laju rugi usaha yang diharapkan menjadi Rp4,563 miliar dari Rp5,028 miliar.

Adapun, laba sebelum pajak penghasilan diharapkan bisa mencapai Rp8,377 miliar atau melonjak 61,90% dari perkiraan tahun ini sekitar Rp5,174 miliar. 

Sebagai perusahaan wakil perantara perdagangan efek, Yulie memiliki strategi bisnis, seperti melakukan kerjasama sekolah pasar modal bersama BEI, merealisasikan pengkinian data sekaligus mengadakan investoor gathering, melakukan survei kepuasan para pelanggan, merekrut research analyst untuk memberikan research report yang lebih berkualitas, serta memberikan insentif yang lebih baik bagi karyawan.

Sementara, peran sebagai wakil penjamin emisi efek a.l melakukan kerja sama dengan perusahaan efek lainnya dalam melakukan sinfikasii untuk IPO saham dan obligasi, serta memperkuat dna mengembangkan divisi penjamin emisi efek.

Sumber : ANTARANEWS.COM