Akuisisi Grahaprima Realtindo, PP Properti Kuras Rp40,83 Miliar

Friday , 09 Nov 2018 06:50

Dalam rangka pengembangan bisnis, PT PP Properti Tbk (PPRO) pada tanggal 2 November 2018 melakukan pengambilalihan 100% saham PT Grahaprima Realtindo. Pada aksi korporasi tersebut, perusahaan mengambil setara 11 ribu saham senilai Rp40,83 miliar.

Sekretaris Perusahaan PPRO Indaryanto menyampaikan, akuisisi tersebut dilakukan menggunakan kas internal. Dampak dari transaksi tersebut akan memperluas pengembangan bisnis PPRO dibidang residensial.

"Tujuan pengambilalihan untuk melakukan pembangunan dan pengembangan apartemen di Yogyakarta," ujarnya seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

 

Sebelumnya, pada tanggal 20 September 2018 perusahaan juga melakukan 70% penyertaan saham pada PT Limasland Realty Cilegon.

Perusahaan menggelontorkan dana Rp31,5 miliar yang bertujuan untuk pembangunan dan pengembangan apartemen di Cilegon. Pada kuartal tiga 2018, PT PP Properti Tbk berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 11,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan tercatat mengantongi laba bersih Rp305,8 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mereka hanya membukan net profit Rp274,9 miliar. Walaupun laba bersih tumbuh lebih baik, namun pendapatan PPRO sebetulnya hanya naik 1,7% dari Rp1,79 triliun menjadi Rp1,82 triliun.

Laba bersih perusahaan disokong dengan adanya pendapatan lain-lain yang dibukukan anak usaha PTPP ini sebesar Rp35,6 miliar, naik dari Rp13,9 miliar pada kuartal III tahun lalu.

Pendapatan PPRO berasal dari penjualan apartemen sebesar Rp1,69 triliun dan pendapatan berulang atau recurring income sebesar Rp124,4 miliar. Pendapatan penjualan apartemen perseroan tersebut masih 0,5% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan recurring income tersebut mengalami kenaikan signifikan yakni 40,4%.

Pendapatan berulang PPRO menyumbang porsi 6,8% terhadap total pendapatan perusahaan. Kontribusi tersebut meningkat dari kuartal III 217 yang hanya menyumbang 4,9%.

Pendapatan berulang tersebut berasal dari hotel yang tumbuh dari Rp73 miliar menjadi Rp78,8 miliar, pendapatn service charge naik dari Rp7,2 miliar menjadi Rp38,7 miliar dan pendapatan sewa turun dari Rp8,3 miliar menjadi Rp6,8 miliar.

 

Sumber : OKEZONE.COM