IHSG Lanjutkan Pelemahan di Zona Merah

Thursday , 18 Oct 2018 01:29

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona merah setelah kemarin juga ditutup menguat di level 5.868,62. Pelemahan berlanjut pada jeda siang.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terpantau menguat. Dolar AS turun dari level Rp 15.150 ke Rp 15.190.

Pada perdagangan pre opening, IHSG dibuka merah atau turun 18,495 poin (0,32%) ke 5.850,125. Indeks LQ45 juga turun 4,608 poin (0,50%) ke 924,049.
 

Membuka perdagangan, Kamis (18/10/2018), IHSG masih berada di zona merah. IHSG turun 18,025 poin (0,30%) ke 5.850. Indeks LQ45 juga turun 0,54% ke 923,425.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih betah di zona merah. IHSG bergerak ke level 5.843,665. Sementara Indeks LQ45 juga melemah 6,837 poin (0,69%) ke 922,263.

Pada jeda siang hari ini, IHSG melanjutkan pelemahan di zona merah. IHSG parkir di level 5.829,970. Sementara Indeks LQ45 juga melemah 11.149 poin (1,2%) ke 917,508.


Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup dalam zona merah pada perdagangan hari Rabu (17/10). Indeks Dow Jones melemah 0,36%, S&P turun 0,03%. dan Nasdaq tertekan 0,04%.

Penurunan tersebut terjadi dikarenakan kekhawatiran pelaku pasar yang meningkat seiring dengan pernyataan Federal Reserve yang lebih hawkish terkait kenaikan suku bunga. Hal tersebut didorong oleh ekspansi perekonomian AS, tingkat inflasi dan data tenaga kerja yang meningkat.

Bursa saham Asia juga bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:

  • Indeks Nikkei 225 melemah 0,50% ke 22.728,539
  • Indeks Hang Seng turun 0,07% ke 25.446,869
  • Indeks Komposit Shanghai turun 1,77% ke 2.515,730
  • Indeks Strait Times melemah 0,61% ke 3.052,890

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 2.000 ke Rp 24.000, Bank Mayapada (Maya) naik Rp 750 ke Rp 6.950, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 650 ke Rp 11.825, dan Pabrik Kerta Tjiwi naik Rp 325 ke Rp 11.525.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 775 ke Rp 77.175, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 500 ke Rp 44.500, Bank Central sia (BBCA) turun Rp 275 ke Rp 23.750, dan Indocement Tunggal (INTP) turun Rp 275 ke Rp 16.600.

sumber : detikfinance