Barito Pacific Jajaki Rights Issue

Friday , 20 Jul 2018 03:57

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjajaki rights issue sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan pabrik petrokimia II milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) di Cilegon. 

"Pabrik tersebut membutuhkan investasi sekitar US$4,5 hingga US$5,0 miliar," kata Direktur Keuangan Barito Pacific, David Kosasih kepada pers di Jakarta, Jumat (20/7).

Dana investasi pembangunan pabrik petrokimia II, menurut David, akan menggunakan gabungan ekuitas dan pinjaman. Salah satu opsi yang menjadi pertimbangan adalah penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

"Rights issue bisa dipertimbangkan, tapi belum dilangsungkan tahun ini. Soalnya, Chandra Asri Petrochemical baru berniat memulai konstruksi pabrik petrokimia II pada 2020," papar David.

Sebelumnya, Barito Pacific merampungkan rights issue dan meraih dana Rp 8,9 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 7,4 triliun digunakan perseroan untuk membayar kekurangan transaksi pembelian 66,67% saham Star Energy Group Holdings Pte Ltd.

David mengakui, realisasi penghimpunan dana melalui HMETD tidak sebesar nilai maksimal dalam permohonan yang diajukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), senilai US$ 1 miliar. 

"Itu kan target maksimum, tapi akhirnya kami meraih dana sebanyak Rp 8,9 triliun," ujarnya.

Di samping Barito Pacific sendiri, penambahan modal melalui HMETD juga dilakukan oleh anak usahanya, Chandra Asri Pertrochemical pada 2017. 

Melalui skema rights issue, emiten petrokimia itu membukukan dana Rp 5,03 triliun.




Sumber : ANTARANEWS.COM