Chandra Asri Sedang Siapkan Pabrik Baru

Friday , 20 Apr 2018 03:08

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) hampir merampungkan lahan yang akan digunakan perseroan untuk mendirikan kompleks Chandra Asri Petrochemical II (CAP II).

Pabrik tersebut bersebelahan dengan CAP I di Cilegon, Provinsi Banten. Kompleks pabrik CAP II membutuhkan lahan seluas total 200 hektare dengan investasi mencapai US$5 miliar. 

Chandra Asri mulai mengalokasikan bagian untuk studi kelayakan proyek ini pada anggaran belanja modal (capital expenditure) perseroan tahun ini.

"Proses akuisisi lahan hampir rampung, setelah akuisisi lahan selesai, perusahaan akan segera merampungkan studi kebutuhan biaya investasi. Lahannya masih berjalan proses akuisisinya, makanya pendanaannya juga belum dirumuskan," kata Direktur Independen PT Barito Pacific Tbk, induk usaha Chandra Asri Petrochemical, David Kosasih kepada pers di Jakarta, Jumat (20/4).

David mengatakan, sejauh ini Chandra Asri telah mencadangkan biaya-biaya awal studi proyek pada belanja tahunan perseroan, terutama untuk proses akuisisi lahan. Secara simultan, perusahaan juga akan melakukan studi teknologi dan permesinan.

"Perseroan akan merincikan sumber pendanaan investasi setelah akuisisi lahan dan studi teknologi dan permesinan rampung. Sampai saat ini, Chandra Asri hanya memiliki prediksi nilai investasi, tetapi belum memastikan dari mana sumber pembiayaan kompleks tersebut," papar dia.

Chandra Asri memprediksi kebutuhan investasi mencapai US$5 miliar untuk membangun kompleks CAP II yang akan digunakan untuk akuisisi lahan, infrastruktur, dan pembangunan fisik pabrik petrokimia.

Perseroan mempertimbangkan pembangunan fasilitas produksi kedua itu untuk menangkap kenaikan permintaan produk petrokimia yang tumbuh 5% per tahun. Adapun, pada 2017 lalu perseroan menganggarkan belanja modal US$221 juta, yang US$77 juta di antaranya digunakan untuk studi pembangunan CAP II dan membeli lahan.

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$568 juta. Dari angka ini, sebesar US$207 juta akan digunakan untuk membiayai persiapan pembangunan CAP II.

Studi akan memakan waktu yang panjang sehingga perusahaan menargetkan keputusan pembangunan CAP II dapat diambil pada kuartal I/2020.




Sumber : ANTARANEWS.COM