Wijaya Karya Beri Pinjaman PBSI Rp625 Miliar

Monday , 16 Apr 2018 03:18

PT Wijaya Karya (Persero) akan menyalurkan fasilitas kredit kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PBSI) senilai Rp625 miliar pada April 2018. 

"Pinjaman dana pemegang saham ini untuk mendukung pertumbuhan PBSI dan kelancaran proyek kereta cepat," Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Puspita Anggraeni, dalam keterbukaan informasi, Senin (16/4).

Ia melanjutkan, sumber dana pinjaman ini berasal dari Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation dengan tingkat bunga 7,75% dan jatuh tempo pada 2 Juni 2018, yang dapat diperpanjang.

"Sesuai dengan informasi dari manajemen perseroan, bunga bank SMBC sebesar 7,75% per tahun, maka besaran cost of fund perseroan merujuk besaran bunga bank SMBC tersebut, sehingga bunga yang dibebankan kepada PBSI adalah 7,75%+1%= 8%," tuturnya.

Tambahan pinjaman tersebut merupakan sub kegiatan lanjutan pinjaman sebelumnya, yang dimulai sejak 12 Desember 2015 sampai dengan April 2018. Adapun total keseluruhan pinjaman dana pemegang saham mencapai Rp2,529 triliun. 

Pemberian pinjaman dana sebab penyertaan saham WIKA dalam PBSI belum dapat direalisasikan karena salah satu pemegang saham PBSI, yakni PT Perkebunan Nusantara VIII akan melakukan tambahan setoran modal berupa inkind, sehingga masih membutuhkan waktu untuk proses perijinan dalam melakukan inbreng.

"Sampai dengan saat ini, untuk memenuhi setoran modal kepada PBSI dilakukan melalui pinjaman pemegang saham sesuai dengan surat permohonan dari PBSI, hal yang sama juga akan dilakukan oleh pemegang saham eksisting lainnya," jelasnya.

WIKA telah mendapatkan persetujuan RUPS untuk melakukan penyertaan kepada PBSI sebesar Rp4 triliun, sebagai pelaksanaan peraturan presiden No. 107 Tahun 2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta-Bandung.

Penyertaan tersebut akan dilakukan secara bertahap sejak 2016 sampai dengan 2018 dengan porsi kepemilikan saham WIKA dalam PBSI sekitar 38%. 

Adapun pemegang saham PBSI adalah WIKA sebesar 38%, PT KAI (Persero) 25%, PTPN VIII 25%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk 12%.




Sumber : ANTARANEWS.COM