PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencatat penurunan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang 2017 sekitar 55,45% menjadi Rp2,014 triliun, dari tahun sebelumnya mencapai Rp4,521 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Jumat (23/3), kondisi ini dipicu oleh tingginya beban keuangan selama tahun lalu sebesar 114,39% atau menjadi Rp756,448 miliar, dari Rp363,493 miliar per akhir 2016.
Selain itu, BUMN yang dipimpin oleh Hendri Prio Santoso juga terpaksa menderita rugi dari entitas asosiasi sebesar Rp9,637 miliar selama periode yang berakhir Desember 2017. Padahal di tahun sebelumnya, perseroan mampu mengantongi laba bersih entitas asosiasi sekitar Rp37,228 miliar.
Penghasilan keuangan dan penghasilan operasi lainnya juga harus tertekan sepanjang 2017, masing-masing turun 7,71% menjadi Rp168,772 miliar dan 14,04% menjadi Rp218,067 miliar.
Kendati demikian, perseroan mampu meningkatkan pendapatan usaha sekitar 6,42% atau menjadi Rp27,813 triliun per akhir tahun lalu, dibandingkan tahun sebelumnya Rp26,134 triliun. Namun, beban pokok pendapatan lebih tinggi 22,69% atau menjadi Rp19,854 triliun selama 2017, dari Rp16,278 triliun pada tahun sebelumnya.
Perusahaan dengan kode emiten SMGR ini berhasil menekan laju beban penjualan sekitar 11,32% dari Rp2,719 triliun menjadi Rp2,411 triliun.
Sementara itu, total aset perusahaan selama tahun lalu tercatat mencapai Rp46,963 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp44,226 triliun. Adapun liabitas dan ekuitas masing-masing dibukukan Rp18,524 triliun dan Rp30,439 triliun.
Sumber : ANTARANEWS.COM