2018, Garuda Indonesia Bidik Pendapatan US$4,9 Miliar

Tuesday , 23 Jan 2018 01:45

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan perolehan pendapatan konsolidasi sebesar US$4,9 miliar atau tumbuh 19,51% dari periode yang sama tahun lalu US$4,1 miliar.

"Rencana pencapaian ini ditopang oleh peningkatan jumlah penumpang sebanyak 2,5 juta menjadi 26,5 juta orang, kargo, serta sewa pesawat," Direktur Keuangan Helmi Imam Satriyono dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/1).

Dengan rencana pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun ini, Garuda menargetkan perolehan laba bersih sebesar US$8,7 juta. Ia memperkirakan, Garuda masih menorehkan rugi bersih pada 2017.

"Secara konsolidasi, Garuda masih merugi pada 2017, namun lebih rendah dari 2016. 2018, kita ingin menjadi perusahaan yang untung," jelasnya. 

Pada periode 2017-2020, Garud Indonesia Group mengusung tema 'Visioning 2020 to Have US$3,5 Billion as Group Value'. Sesuai dengan visi tersebut, pada tahun ini Garuda mengambil tema 'Building the Platform'.

Garuda menargetkan total aset konsolidasi dapat mencapai US$5,3 miliar dengan liabilitas dan ekuitas masing-masing US$4,2 miliar dan US$1,18 miliar sepanjang 2018.

"Oleh sebab itu, kami harapkan 2020 laba Garuda bisa mencapai US$170 juta. Harga saham juga bakal naik dari yang saat ini masih Rp300an," sambungnya. 

Ia menekankan bahwa visi tersebut merupakan valuasi Garuda Indonesia Group. Untuk menunjang visi ini, perseroan akan mempertimbangkan berbagai langkah agar dapat mencapai visi, salah satunya penawaran umum saham perdana entitas usaha.




Sumber : ANTARANEWS.COM