KBRI berencana jajaki pinjaman perbankan

Friday , 21 Jul 2017 04:36

PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) berencana menjajaki pinjaman perbankan. Namun belum dibeberkan berapa besar pinjaman yang akan didapatkan, termasuk bank mana yang akan menjadi fasilitator.

Henry Priyantoro Direktur Independen KBRI menyatakan akan melakukan penandatanganan pinjaman tersebut dalam waktu dekat. "Kami usahakan bulan depan, kami belum bisa memberi info lebih saat ini," terang Henry kepada KONTAN, Jumat (21/7).

Dalam catatan KONTAN, emiten produsen kertas ini tengah mencari modal kerja tambahan untuk meningkatkan kapasitas produksi kertas. Tujuannya agar pabrik bisa berjalan dengan optimal. Dana segar yang didapatkan bisa berkisar US$ 10 juta- US$ 20 juta.

Target peningkatan volume produksi nantinya diharapkan akan turut meningkatkan skala produksi. Emiten ini juga memiliki penjualan ekspor. Di antaranya pasar Vietnam dan Thailand.

Sampai dengan kuartal I-2017, KBRI membukukan pendapatan Rp 64,38 miliar. Sementara penjualan pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 14,54 miliar.

Dari sisi laba bersih KBRI masih membukukan rugi bersih kuartal I-2017 sebesar Rp 16,8 miliar. Angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan rugi bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,54 miliar.

Kinerja KBRI masih terbebani oleh beban pokok penjualan yang besar. Sampai kuartal I-2017 beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 67,07 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 26,6 miliar.

Beban yang paling besar berasal dari kebutuhan bahan baku. Pada kuartal I-2017, tercatat beban untuk bahan baku sebesar Rp 42,29 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan beban bahan baku pada kuartal I-2016 yang tercatat hanya sebesar Rp 4,91 miliar. Peningkatan harga bahan baku ini menekan kinerja KBRI.

 

Sumber : KONTAN.CO.ID