Sepanjang tahun 2016 kemarin, PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk atau Sucaco mencatatkan penjualan sebesar Rp3,7 triliun atau naik Rp 209,6 miliar dibandingkan penjualan tahun sebelumnya Rp3,5 triliun.
Sedangkan laba bersih naik signifikan hingga Rp 181,6 miliar yaitu dari Rp 158,9 miliar menjadi Rp 340,5 miliar.Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kata Presdir PT Sucaco Tbk, Bayu A Soepono, kenaikan hasil penjualan tersebut seiring dengan peningkatan penjualan tersebut. “Penggunaan tembaga yang merupakan bahan baku utama juga meningkat dari 16.156 metrik ton di tahun 2015 menjadi 18.813 metrik ton di tahun 2016, sementara penggunaan aluminium naik dari 5.215 metrik ton menjadi 6.124 metrik ton,” ujarnya.
Menurut Bayu, penurunan harga tembaga dan aluminium, penanganan pengadaan bahan baku utama yang lebih baik serta efisiensi di segala bidang telah menyebabkan rasio laba kotor terhadap penjualan meningkat secara signifikan dari 9,60% di tahun 2015 menjadi 14,97% di tahun 2016.
Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan memutuskan untuk membagikan deviden sebesar Rp300 per saham pada Juni 2017. Perseroan juga akan melakukan tambahan investasi Rp100 miliar untuk peningkatan produksi di masa depan.
Tahun ini, ekonomi nasional yang diprediksi mengalami kenaikan akan membawa pengaruh terhadap bisnis perseroan. Dimana ada hal yang cukup menggembirakan terkait dengan proyek penyediaan daya listrik 35.000 MW yang secara bertahap terus dilanjutkan pembangunannya oleh pemerintah.
PLN dan swasta bersama-sama akan membangun 109 proyek pembangkit listrik, di mana 74 proyek berkapasitas 25.904 mw dikerjakan oleh pihak swasta dan 35 proyek berkapasitas 10.681 mw dikerjakan oleh PLN.
