PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) menganggarkan Capex senilai USD60-USD65 juta untuk sejumlah proyek, salah satunya listrik di Sulawesi bagian utara.
Head of Investor Relation TOBA Iwan Sanyoto mengatakan, pihaknya saat ini memang tengah serius menggarap proyek listrik. Oleh karenanya, perseroan menganggarkan 70% dari capex untuk proyek tersebut.
"Mungkin yang terbesar adalah capex ya. Capex sebagian besar akan dialokasikan untuk proyek listrik yang di Sulbagut (Sulawesi Bagian Utara) Gorontalo," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (26/5/2017)
Selain itu, perseroan kini juga tengah melakukan penjajakan kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kerjasama itu terkait proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Nantinya proyek listrik yang digarap TOBA akan dijual ke PLN.
"Yang kuartal pertama ini perseroan juga melakukan penandatanganan dengan PLN, untuk PPA (power purchase agreement), proyek PLTU yang kedua, 2x50 megawatt kurang lebih. Itu berlokasi di Minahasa Utara (Manado)," lanjutnya.
Sisa 30% capex tahun ini, dia menambahkan, itu akan digunakan untuk pekerjaan tambang atau mining. Diharapkan perseroan, percepatan penyelesaian pembiayaan untuk proyek Sulbagud bakal kelar akhir 2017.
"Sisanya untuk mining activity. Jadi mulai tahun ini fokus alokasi capex lebih ke pengembangan proyek listrik. Financial closenya diharapkan tahun ini," pungkasnya.