Lippo Karawaci Kantongi Laba Rp 882 miliar, Naik 65%

Wednesday, 01 Mar 2017 02:43

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2016. Tercatat laba bersih perseroan bertumbuh 65% dibanding tahun sebelumnya Rp 535,4 miliar menjadi Rp 882 miliar.

Total pendapatan 2016 sebesar Rp 10,5 triliun juga menunjang raihan laba bersih tersebut. Angka raihan pendapatan tersebut meningkat 18% dibandingkan dengan total pendapatan 2015 Rp 8,9 triliun. Sementara laba kotor juga meningkat 10% menjadi Rp 4,5 triliun.

Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya mengatakan, sebenarnya 2016 merupakan tahun penuh tantangan. Terutama terkait makro ekonomi global seperti Brexit serta pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

"Kondisi itu telah berdampak negatif pada perekonomian Indonesia. Sektor properti Indonesia di tahun 2016 meneruskan tren perlambatannya sejak tahun 2015. Namun demikian, Recurring Revenue yang didukung oleh pertumbuhan Pendapatan divisi Healthcare sebesar 25% telah membantu untuk mengurangi pelemahan ini," tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3/2017).

Pendapatan dari sektor properti LPKR tercatat tumbuh 11% menjadi Rp 3,8 triliun. Hal itu memberikan kontribusi sebesar 36% terhadap total pendapatan perseroan. Sementara penyelesaian penjualan aset Lippo Mall Kuta ke LMIRT di Desember 2016 mengangkat pendapatan properti perusahaan sebesar Rp 762 miliar.

Sedangkan pendapatan dari Divisi Urban Development sedikit menurun sebesar 4% menjadi Rp 2,5 triliun. Kemudian pendapatan dari Divisi Large Scale Integrated meningkat 62% menjadi Rp 1,25 triliun pada 2016. Hal itu disebabkan oleh peningkatan pengakuan pendapatan dari proyek-proyek seperti Trivium di Lippo Cikarang, Holland Village, Millenium Village dan Orange County.

Pendapatan recurring memainkan peran penting dalam menyeimbangkan pelemahan siklus bisnis properti. Pendapatan recurring tumbuh sebesar 23% menjadi Rp 6,75 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 64% terhadap total Pendapatan.

Pendapatan dari Divisi Healthcare tumbuh 25% menjadi Rp 5,17 Triliun. Siloam mengelola 23 rumah sakit pada akhir 2016. Penerimaan pasien rawat inap tumbuh sebesar 18%, sementara itu kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 20%. Laba
bersih tahun ini sebesar Rp 86 miliar, naik 22%.

Pendapatan Divisi Komersial LPKR meningkat sebesar 21% menjadi Rp 732 miliar terutama ditopang oleh peningkatan tajam dari pendapatan mal sebesar 47% menjadi Rp 353 miliar, dimana pendapatan Lippo Mall Puri meningkat 95% menjadi Rp 187 miliar pada 2016. Sementara itu, pendapatan Hotel tetap stabil sebesar Rp 379 miliar.

Bisnis Asset Management yang terdiri dari town management dan portofolio & properti management, tumbuh sebesar 13% menjadi Rp 853 miliar pada 2016 hasil dari semakin membesarnya total kelolaan aset dibawah portofolio REITS.

Ketut juga menjelaskan, melalui pasar obligasi global perusahaan telah sukses menyelesaikan transaksi pembiayaan kembali obligasi perusahaan yang jatuh tempo pada 2019 dan 2020 masing-masing sebesar US$ 250 juta dan US$ 403 juta dengan menerbitkan obligasi sebesar US$ 260 juta jatuh tempo pada 2022 dan obligasi sebesar US$ 425 juta jatuh tempo pada 2026 dengan kupon masing masing sebesar 7% dan 6,75%.




Sumber : DETIK FINANCE