Ini Alasan Bukit Asam Rambah Bisnis Pembangkit Listrik

Thursday , 08 Dec 2016 04:02

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merambah bisnis untuk proyek-proyek di sektor energi seperti persiapan pembangunan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Apa alasannya?

Corporate Secretary PTBA Adib Ubaidillah mengatakan, perusahaan tambang tersebut memiliki cadangan batubara sekitar 3,3 miliar ton. Nah, jika batu bara tersebut tidak diolah menjadi bahan yang bernilai tambah, dikhawatirkan pada 30 tahun mendatang tidak ada lagi pengguna batu bara sehingga perlu adanya modernisasi.

"Kenapa bisnis kita pindah ke power plant karena kan ada cadangan 3,33 miliar ton. 2,9 miliar ton itu ada di satu lokasi, kalau itu nggak bisa di utilize(gunakan), nggak bisa di komersialkan, mungkin 30 tahun lagi nggak ada yang pakai batu bara, sayang terbuang saja aset itu, jadi bagaimana supaya bisa dimodernisasi," kata Adib, di kantor BRI I, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2016).

Salah satu bentuk modernisasi itu menjadikan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Hal itu untuk menambah nilai keekonomian.

"Karena sebagian besar itu batu bara kalori rendah yang paling memungkinkan dan ekonomis marginnya bagus itu dibikin power plant, jadi value added-nya lebih tinggi daripada itu dijual fisik," imbuhnya.

Untuk diketahui, PTBA memiliki 5 proyek PLTU dengan total 5.000 MW yang rencananya selesai dibangun pada 2022-2023. Salah satunya adalah proyek pembangunan PLTU Mulut Tambang Banko Tengah 2x620 MW atau Sumsel 8 senilai US$ 1,59 miliar direncanakan pembangunan konstruksinya bisa dimulai tahun depan. 

Selain itu, PLTU Banko Tengah yang ditargetkan akan selesai 2020 nanti. Diharapkan, PTBA telah memiliki pembangkit dengan kapasitas 1.500 MW, termasuk tiga pembangkit yang sudah beroperasi saat ini.

"Pada tahun 2025 diharapkan PTBA sudah mengoperasikan pembangkit dengan total kapasitas 4.500 MW," ujarnya.

Sementara dari sisi operasional penambangan, dengan sumber daya 8,27 miliar ton dan cadangan sekitar 3,3 miliar ton, tahun 2020 mendatang ditargetkan produksi PTBA mencapai 48 juta ton per tahun dan tahun 2025 naik menjadi sekitar 98 juta ton per tahun. 




Sumber : DETIK FINANCE