PT Unilever Indonesia Tbk hingga saat ini mencatatkan pertumbuhan permintaan produk terus meningkat dari masyarakat. Peningkatan permintaan banyak berasal dari produk makanan kebutuhan sehari-hari rumah tangga.
"Sampai bulan Juni kami telah tumbuh 10,3 persen. Untuk home and personal care tumbuhnya 7 persen, food-nya 14 persen," kata Corporate Secretary Unilever Sancoyo Antarikso di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Namun, pertumbuhan bisnis ini tidak menyebabkan Unilever memutuskan untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru pada tahun 2017. Menurut Sancoyo, belum ada rencana dari perseroan untuk membangun pabrik baru sepanjang tahun 2017.
"Kalau ekspansi jumlah pabrik belum ada tapi kapasitas pasti kita tingkatkan," jelasnya.
Hanya saja, Unilever telah menggandeng beberapa pihak untuk dapat meningkatkan penjualan di tahun 2017. Salah satunya adalah Lazada Indonesia. Peningkatan pun penjualan masih menjadi fokus utama sepanjang tahun 2017.
Tidak hanya itu, Unilever juga belum berencana untuk menambah varian produk baru dalam rangka menyambut libur natal dan tahun baru. Sancoyo mengatakan, Unilever tetap akan memproduksi produk yang sama seperti sebelumnya hingga akhir tahun ini.
"Kami selalu mengusahakan tidak hanya dari lebaran. Tapi kita usaha mendapatkan momentum itu. Tidak (tambah produk). Kita akan menyampaikan bagaimana kita bisa membantu mereka agar bisa merayakan hari-hari besar lebih baik," ujarnya.
Menurutnya saat ini pertumbuhan sektor penjualan produk makanan dan kebutuhan sehari-hari rumah tangga memang meningkat. Hal ini tidak terlepas dari inovasi yang telah dilakukan. Untuk itu, capaian ini akan diupayakan untuk dilanjutkan hingga akhir tahun mendatang.
"Ada beberapa hal, pertama memang beberapa inovasi kami diterima oleh masyarakat. Misalnya kami luncurkan varian baru yang cukup diterima konsumen kami," jelasnya.
"Lalu juga dengan adanya Unilever Food Solution juga telah membantu kami. Meskipun penjualannya masih kecil. Iya (di bawah 10 persen)," tutupnya.