Total Bangun Raih 76% Target Kontrak Baru

Tuesday , 26 Jul 2016 03:48

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) meraih kontrak baru senilai Rp 2,28 triliun hingga semester I 2016. Perolehan tersebut setara dengan 76% dari target total kontrak baru tahun ini mencapai Rp 3 triliun.

 

Sekretaris perusahaan Total Bangun Mahmilan Sugiyo mengatakan, raihan tersebut naik sebesar 49%, dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu hanya Rp 1,53 triliun. Meskipun perolehan kontrak mencerminkan 76%, Total Bangun belum berencana untuk menaikkan target kontrak baru tahun ini.

 

“Kontrak baru ini terdiri atas proyek baru eksternal sebesar Rp 2,13 triliun dan sisanya senilai Rp 152 miliar berasal dari proyek joint operation,” jelasnya kepadaInvestor Daily di Jakarta,Senin (25/7).

 

Beberapa proyek yang sudah dimenangkan perseroan terdiri atas pembangunan tiga apartemen, yaitu Orange County Lippo Cikarang, Millenium Village di Lippo Karawaci, dan Verde II Condominium, dengan total mencapai Rp 1,5 triliun. Perseroan juga telah memenangkan proyek pembangunan Living World Pekanbaru dan Gedung Universitas Serpong.

 

Sedangkan proyek yang sedang digarapkan perseroan sekarang, menurut dia, pembangunan Jiexpo Convention and Theater di Jakarta seluas 42.600 meter persegi (m2). Proyek joint operation tersebut dikembangkan bersama PT Balfour Beatty Sakty Indonesia (BBSI) yang dibentuk pada bulan Mei 2016 lalu. Perseroan memiliki 50% kepemilikan dalam joint operation tersebut.

 

Hingga kuartal I-2016, perseroan meraih peningkatan laba bersih sebesar 18% menjadi Rp 61,91 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) mencapai Rp 52,43 miliar. Kenaikan laba ini ditopang atas pertumbuhan pendapatan sebesar 20,1% dari Rp 530,02 miliar menjadi Rp 636,70 miliar.

 

Pendapatan tersebut berasal dari jasa konstruksi dengan kenaikan dari Rp 527,26 miliar menjadi Rp 633,13 miliar. Pendapatan sewa properti, peralatan, dan pelatihan juga mencatatkan kenaikan sumbangan dari Rp 2,76 miliar menjadi Rp 3,56 miliar. Sedangkan laba proyek kerja sama operasi turun dari Rp17,46 miliar menjadi Rp 9,01 miliar.

 

Per akhir Maret 2016 aset Total Bangun tercatat sebesar Rp2,90 triliun, tumbuh 1,75% dari aset pada tahun 2015 yaitu Rp2,85 triliun. Utang Perseroan menurun dari Rp1,98 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp1,97 triliun.

 

Sementara itu, Analis CIMB Securities Erindra Krisnawan dan Laura Taslim sebelumnya mengatakan, ekspektasi pertumbuhan sektor properti, menyusul direalisasikannya pengampunan pajak (tax amnesty), bakal membawa dampak psoitif terhadap Total Bangun. Perseroan akan menjadi kontraktor yang paling diuntungkan atas pertumbuhan bisnis properti, karena bertindak sebagai pemimpin pasar sektor kontraktor properti.

 

CIMB Securities memperkirakan peningkatan pendapatan perseroan menjadi Rp 2,52 triliun tahun ini, dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 2,36 triliun. Laba bersih diproyesikan melonjak dari Rp 243,5 miliar. Rata-rata kenaikan pendapatan tahunan perseroan diharapkan mencapai 17% untuk tiga tahun mendatang.

 

“Ekspektasi pulihnya ekonomi dan realisasi tax amnesty akan membawa dampak signifikan terhadap peningakatan permintaan properti. Kondisi ini tentu mendorong banyak pengembang untuk meluncurkan proyek properti baru sebagai tempat investasi dana-dana repatriasi tersebut. Hal ini tentu bakal membawa dampak positif bagi perseroan tahun ini,” ujarnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, belum lama ini.

 

Tax amnesty, menurut dia, berpotensi membuat aliran dana besar ke dalam negeri. Dana-dana tersebut kemungkinan diinvestasi ke berbagai sektor, seperti properti.

 

 

Sumber : INVESTOR DAILY