PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan, akan menambah 157 km jalan tol baru pada 2017, sehingga total kepemilikan jalan tol beroperasi pada tahun tersebut mencapai 733 km.

"Dengan demikian, perseroan memimpin dalam industri jalan tol di Indonesia," ujar Direktur Utama Adityawarman dalam paparan materi RDP Komisi VI DPR MPR RI, Jakarta, Kamis (27/8).

Per Juni 2015, posisi panjang jalan tol perseroan sekitar 588 km atau 73% dari keseluurhan total panjang jalan tol di Indonesia, yakni 800 km.

Salah satu penyumbang panjang jalan tol tersebut adalah beroperasinya ruas tol Solo-Ngawi-Kertosono 177 km, dengan biaya investasi sebesar Rp9 triliun. Jalan tol tersebut direncanakan beroperasi pada akhir 2017.

Dengan beroperasinya jalan tol ini, maka dapat mempercepat waktu distribusi barang dan jasa sekaligus menurunkan biaya logistik, mempercepat perkembangan wilayah pada koridor jalan tol dan pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, meningkatkan pendapatan asli daerah berupa PBB seiring dengan naiknya NJOP wilayah sekitar tol, serta menurunkan biaya pemeliharaan pada jalan arteri non-tol dengan terdistribusinya sebagian kendaraan melalui jalan tol.

"Pembangunan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan kinerja perusahaan dala jangka panjang," ungkapnya.

Jasa Marga memiliki ruas-ruas jalan tol yang menguntungkan dengan konsesi yang panjang, yang mayoritas berada pada jaringan jalan tol dalam dan di sekitar Jabodetabek yang memiliki tingkat volume lalu lintas yang tinggi.

Selain itu, Jasa Marga menguasai ruas-ruas tersebut dengan masa konsesi hingga 2044 dan merupakan sumber mayoritas pendapatan perseroan.

"Penguasaan ruas-ruas tersebut memberikan kekuatan fundamental keuangan perseroan yang kuat sehingga memungkinkan perseroan melakukan ekspansi pembangunan jalan tol baru," ujar dia.


Sumber : ANTARANEWS.COM