PGAS mengalami kerugian di FSRU Lampung

Wednesday, 08 Jul 2015 08:47

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami kerugian hingga ribuan dolar AS per hari akibat Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung tidak mengalirkan gas sejak Januari 2015, sementara biaya operasional seperti listrik dan gaj pegawai harus tetap dibayarkan.

Awalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah berkomitmen untuk meyerap belasan kargo gas alam cair dari FSRU Lampung, namun PLN tidak jadi mengambil kargo tersebut karena harga minyak yang rendah.

Harga minyak yang rendah menyebabkan sumber energi lain untuk pembangkit lsitrik lebih murah dari LNG seperti bata bara, gas pipa, dan tenaga air. Disamping itu, komitmen PLN untuk menyerap gas dari FSRU Lampung belum tertuang dalam perjanjian jual beli gas (PJBG) sehingga PLN tidak memiliki ikatan hukum untuk menyerap kargo tersebut.

PGAS akan menambah jaringan pipa gas di Jawa Timur dengan membangun ruas pipa sepanjang 72 km. Pipa ini akan merambah wilayah-wilayah distribusi baru. Pipa sepanjang 72 km tersebut terdiri dari tiga jalur jaringan distribusi di dua wilayah.

Rinciannya, jalur Kejayan-Purwokerto sepanjang 15 km di Pasuruan serta Kalisogo-Waru 30 km dan Jetis Ploso 27 km di Sidoarjo. Hingga akhir Juni, pekerjaan fisik pipa jaluar Kejayan-Purwosari telah mencapai 86%. Untuk jalur Jetis-Ploso, pekerjaan fisik pipa baru mencapai 37% pada akhir Juni lalu.

 

Sumber : BRITAMA.COM