PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) baru saja melepas 4,8 miliar lembar atau setara 10% dari total modal ditempatkan dan disetor. Pengembang Kota Deltamas itu akan melepas 10% saham lagi.

Menurut Presiden Direktur Puradelta Lestari, Teky Mailoa, saat ini dana yang diraup dari penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) masih mencukupi untuk ekspansi perusahaan.

"Karena di sisi lain posisi cash cukup tinggi, Rp 1,4 triliun. Cukup untuk cover proyek di Deltamas, jadi belum perlu obligasi dan sebagainya," katanya usai pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/5/2015).

Ia mengatakan, belanja modal (capital expenditure/capex) yang dianggarkan perusahaan tahun ini sebesar Rp 2 triliun, setengahnya dipenuhi oleh dana hasil IPO.

"Dan dalam setahun atau dua tahun lagi kita ada kemungkinan melepas 10% lagi, up to (maksimal) 20% saja untuk saham publik," ujarnya.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan Grup Sinarmas itu sudah mencatat pre sales (pra penjualan) sebesar Rp 400 miliar. Tahun lalu, pra penjualan perusahaan mencapai Rp 1,6 triliun.

"Target penjualan kita antara Rp 1,9-2 triliun dengan asumsi pertumbuhan Perseroan 30%," ujarnya.

Penjualan properti Puradelta saat ini didominasi oleh kawasan industri. Porsi proyek residensial dan komersialnya hanya 4%. Salah satu proyek residensial yang akan dibangun adalah Kota Jepang Deltamas.

Proyek-proyeknya saat ini terpusat di Bekasi, sesuai dengan bank tanah (land bank) Perseroan yang mencapai 3.000 hektar di kota berjuluk Patriot tersebut.

"Total lahan kita itu 3.000 hektar, sudah dikembangkan 1.800 hektar, masih ada 1.200 land bank kita yang belum terpakai, masih besar, dengan berbagai komposisi produk, jadi fokus hanya Deltamas Bekasi. Apalagi dengan tambahan lahan setelah akuisisi," ujarnya.



Sumber : DETIK FINANCE