PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, melalui anak usahanya, PT Krakatau Sarana Infrastruktur, akan PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) disebut telah mendapatkan kontrak pengadaan forklift dari produsen minuman top nasional. Nilai kontraknya disebut-sebut jumbo dan bersifat jangka panjang.
Seorang sumber yang mengetahui transaksi tersebut menyebutkan, penandatanganan kontrak pengadaan forklift tersebut ditargetkan dalam waktu dekat. Apalagi, produsen minuman kesehatan tersebut sangat membutuhkan pengadaan forklift untuk mendukung kelancaran produksi.
"Dengan dimenangkannya tender penyewaan forklift dari perusahaan minuman kesehatan tersebut, kontrak perseroan tahun ini diprediksi bertambah. Bahkan, kontrak jangka panjang penyewaan forklift perseroan diprediksi bertambah, sehingga bisa berdampak terhadap kinerja keuangan," tutur sumber tersebut di Jakarta, Minggu (17/9/2023).
SMIL merupakan perusahaan yang bergerak di penyewaan forklift dan peralatan material handling yang didirikan pada 2006. Dengan pengalaman 15 tahun lebih, SMIL telah menjadi perusahaan rental forklift multibrand nomor 1 di Indonesia.
Perseroan mengoperasikan beragam forklift merek Toyota, Caterpillar, dan TCM. Perseroan tercatat sebagai perusahaan rental forklift terkemuka di Indonesia dengan memiliki 3.500 lebih unit material handling equipment, dari 1,5-30 ton dengan berbagai produk rental forklift.
SMIL telah memiliki sekitar 300 klien hingga Oktober 2022 yang berasal dari beberapa segmen industri, seperti pelanggan industri kertas, otomotif, elektronik, consumer goods, packaging, logistik, serta perusahaan industri dan manufaktur lainnya.
Hingga semester I-2023, SMIL berhasil mencetak lompatan laba bersih hingga 56,85% menjadi Rp 40,03 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 25,52 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut didukung peningkatan pendapatan usaha perseroan dari Rp 131,41 miliar pada semester I-2022 menjadi Rp 173,69 miliar pada semester I-2023 atau bertumbuh 32,28%. Kenaikan juga ditopang pengendalian biaya dengan dengan pertumbuhan beban usaha dari Rp 12,83 miliar menjadi Rp 19,18 miliar.
Adapun total kas bersih perseroan akhir periode masih besar bernilai Rp 71,83 miliar, dibandingkan semester I-2022 sebanyak Rp 48,07 miliar. Adapun jumlah liabilitas naik dari Rp 179,55 miliar menjadi Rp 182,4 miliar.
Sumber: Investor.id