Seorang sumber Investor Daily menyebutkan, aksi kerek saham PCAR didukung lonjakan laba bersih perseroan sampai semester I-2022. Berdasarkan data, perseroan membukukan lonjakan penjualan bersih menjadi Rp 132,28 miliar pada semester I-2022, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 60,67 miliar.

 

Lonjakan pendapatan tersebut berimbas terhadap peningkatan laba bruto dari Rp 9,91 miliar menjadi Rp 16,44 miliar. Begitu juga dengan laba usaha meningkat dari Rp 1,83 miliar menjadi Rp 3,77 miliar hingga Juni 2022.

Laba sebelum pajak juga meningkat menjadi Rp 2,96 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu hanya Rp 953,31 juta. Hal ini menjadikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk melesat sebanyak 212% dari Rp 951,86 juta menjadi Rp 2,96 miliar.

Tidak hanya itu, laporan kinerja keuangan perseroan mengungkapka, total aset perseroan juga bertumbuh menjadi Rp 110,27 miliar hingga periode 30 Juni 2022, dibandingkan akhir tahun 2021 senilai Rp 108,99 miliar.

Selain faktor lonjakan kinerja keuangan, sumber itu menyebutkan, ketertarikan beberapa fund manager terhadap saham PCAR didukung atas tingginya permintaan impor produk perseroan menjelang akhir tahun. Peningkatan volume ekspor juga didukung pemulihan aktivitas ekspor-impor setelah pandemi Covid-19 mereda di seluruh dunia.

 

Perseroan, terang dia, juga bakal diuntungkan atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, seiring dengn tingginya penjualan ekspor. Hal ini berpotensi mendongkrak laba bersih perseroan tahun ini.

Sedangkan hingga sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PCAR telah melesat Rp 29 (24,17%) menjadi Rp 149.

 

Sumber: Investor.id