PT Indika Energy Tbk (INDY) mencetak kinerja keuangan yang impresif sepanjang semester I-2022. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 200,65 juta di enam bulan pertama 2022.
Asal tahu saja, laba bersih Indika Energy itu melejit 1.572% dari laba bersih yang direalisasikan pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya US$ 12,00 juta.
Alhasil, laba per saham dasar INDY juga terkerek menjadi US$ 0,0385, dari hanya US$ 0,0007 di semester I-2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian KONTAN, Jumat (5/8), kenaikan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan Indika Energy yang menanjak di periode Januari-Juni 2022. Sepanjang enam bulan pertama 2022, INDY membukukan pendapatan US$ 1,93 miliar atau melesat 66,5% dari US$ 1,16 miliar pada Juni 2021.
Namun, sejumlah beban yang ditanggung INDY turut naik sejalan dengan lonjakan pendapatan. Misalkan, beban pokok kontrak dan penjualan yang naik 40,3% menjadi US$ 1,27 miliar dari US$ 905,74 juta di semester I-2021.
Beban penjualan, umum, dan administrasi juga menanjak 63% dari US$ 56,83 juta menjadi US$ 92,63 juta di semester I-2022. Beban keuangan turut naik menjadi US$ 53,14 juta dari US$ 42,07 juta.
Per 30 Juni 2022, INDY mencatatkan jumlah aset senilai US$ 3,96 miliar, yang terdiri atas liabilitas senilai US$ 2,80 miliar dan ekuitas senilai US$ 1,16 miliar.
Adapun jumlah kas dan setara kas INDY mencapai US$ 1,01 miliar, naik 65,63% dari posisi per akhir Desember 2021.
Sumber: Kontan.co.id
