Trans Power Marine (TPMA) akan bagikan dividen tunai Rp 22 per saham

Friday , 18 Jun 2021 08:00



Emiten pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 57,93 miliar atau setara Rp 22 per saham. Keputusan tersebut telah disetujui para pemegangan saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (2020) yang digelar hari ini (17/6).

"TPMA membagikan dividen tunai sebesar Rp 57.932.600.000 sebagai ucapan terima kasih atas dukungan pemegang saham selama ini,ý kata Direktur sekaligus Corporate Secretary TPMA Rudy Sutiono, dalam paparan publik, Kamis (17/6).

Kondisi pandemi di tahun lalu memang kurang menguntungkan bagi kinerja bisnis TPMA. Meskipun begitu, perseroan masih bisa bertahan di dalam industri pelayaran nasional dengan membukukan pendapatan usaha sekitar US$ 39,8 dan torehan laba sebesar US$ 2,2 juta pada tahun 2020.

"Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup sulit bagi perekonomian dunia tidak terkecuali untuk Indonesia. Pandemi Covid-19 yang melanda membuat ekonomi dunia yang sebelumnya optimis akan pertumbuhan ekonominya justru mengalami pelambatan. Pembatasan-pembatasan yang diterapkan oleh tiap negara untuk mengurangi dampak pandemi membuat banyak kegiatan ekonomi, produksi dan industri melambat," jelas Rudy.

Dia menambahkan, melemahnya produksi batubara nasional, merupakan faktor utama yang mendorong lesunya kinerja bisnis TPMA pada semester pertama tahun lalu. Hal ini sontak berdampak negatif terhadap pendapatan TPMA dari jasa pengangkutan batubara di periode tersebut.

Guna meminimalisir dampak pandemi yang dialami, manajemen TPMA pun sigap mengambil sejumlah langkah strategis, yang di antaranya fokus melayani klien-klien lama, fokus pada permintaan di pasar lokal, serta memotong pengeluaran yang tidak diperlukan.

Sehingga, ketika keadaan sudah mulai membaik di kuartal IV-2020, kinerja TPMA pun ikut berangsur pulih. Hal itu ditandai dengan meningkatnya ekspor dan juga harga batubara dunia sejak akhir tahun lalu.  

Adapun, realisasi belanja modal atau capex TPMA di tahun 2020 yang sebesar US$ 3 juta, sebagian besarnya digunakan untuk docking (perbaikan dan pemeliharaan) armada kapal.

Sementara di tahun ini, TPMA berencana menganggarkan capex sekitar Rp 120 miliar - Rp 150 miliar yang akan digunakan untuk pembelian 3-4 set kapal tunda dan tongkang serta kegiatan docking.

sumber : kontan.co.id