Indofarma (INAF) membidik penjualan alat kesehatan Rp 400 miliar tahun ini

Thursday , 24 Sep 2020 07:56
 
Emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) tengah gencar ekspansi produk-produk alat kesehatan. Baru-baru ini INAF menandatangani nota kesepahaman untuk mengimpor alat tes cepat virus corona pada akhir Agustus 2020.
 
Kesepakatan tersebut diteken dengan Group42 (G42), perusahaan artificial intelligence dan cloud computing berbasis di Abu Dhabi. Kabarnya, kerja sama yang akan terjalin ini meliputi riset dan pengembangan (R&D), manufaktur, penjualan, dan distribusi. 
 
Dalam webinar Ngopi Pinter Bareng Emiten (NGOPI AREN) INAF-BNI Sekuritas, Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengungkapkan peluang bisnis alat kesehatan sangat besar di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, INAF percaya diri penjualan alat kesehatan akan mencapai Rp 400 miliar sepanjang tahun 2020. Optimisme ini berkaca dari penjualan alat kesehatan selama empat bulan yakni Maret hingga Juni 2020 yang bisa mencapai Rp 183 miliar. 
 
Selain itu Herry mengamati, permintaan alat kesehatan terkait Covid-19 seperti alat rapid test dan alat PCR semakin besar. Misalnya saja, mulai muncul permintaan dari segmen pasar perkantoran di berbagai daerah. Padahal sebelumnya, permintaan tersebut datang dari wilayah Jakarta saja. 
 
INAF juga melihat adanya peluang permintaan yang lebih besar lagi jika pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di bulan Desember 2020 berlangsung. Sebab, Komisi Pemulihan Umum (KPU) berpotensi memerlukan alat kesehatan terkait Covid-19 tadi. "Sangat dibutuhkan, bahkan kami kewalahan," jelas Herry, Rabu (23/9).
 
INAF kewalahan karena selama ini pengadaan alat kesehatan itu memerlukan modal yang besar di awal. Untuk menyiasatinya, INAF akan mulai membangun pabrik untuk alat rapid test di Cibitung. Pembuatan pabrik ini tidak memerlukan investasi besar karena bentuknya kerjasama operasional dengan pihak prinsipal. INAF berperan menyediakan tempat atau sarana bangunan yang sudah terstandardisasi secara farmasi untuk kegiatan produksi tersebut. 
 
Selain alat kesehatan, produk INAF lainnya yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 seperti Oseltamivir juga berpeluang meningkat. Asal tahu saja, Oseltamivir merupakan Tamiflu, yakni obat yang diperuntukkan untuk penyembuhan flu burung. Peluang obat ini akan besar mengingat obat untuk virus corona masih belum ditemukan. Oseltamivir menjadi salah satu pilihan paramedis untuk penyembuhan Covid-19. 
 
Sekadar informasi, webinar Ngopi Pinter Bareng Emiten ini digelar dalam rangka  memberikan informasi kepada nasabah BNI Sekuritas untuk mengetahui lebih jauh mengenai prospek bisnis kesehatan di Indonesia. Adapun pada kesempatan kali ini, BNI sekuritas menggandeng INAF sebagai narasumber. 
 
sumber : kontan.co.id