Usai IPO, PLAN bakal kembangkan bisnis manajemen hotel

Wednesday, 16 Sep 2020 08:19
 
Usai menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO), PT Planet Properindo Jaya Tbk(PLAN) bakal fokus merambah ke bisnis bidang hotel manajemen.
 
Direktur Utama PLAN, Antonyo Tanujaya mengatakan, Planet Properindo Jaya akan memulai dengan mengelola hotel miliknya yang berada di Bandung yakni Vue Palace Hotel. "Aset kami itu istilahnya jadi prototype, kami akan menguatkan dari segi operasionalnya, interior, dan customer experience," ungkapnya pada Kontan, Selasa (15/9).
 
Sebagai informasi, sebelumnya PLAN menyewakan bangunan hotel untuk dikelola oleh PT RedDoorz Management Indonesia (RMI). Seletah itu, sambungnya, baru nanti Planet Properindo akan merambah untuk mengelola aset-aset milik klien. Planet Properindo berencana untuk membangun tiga brand hotel meliputi hotel bintang tiga, budget hotel, dan hotel kapsul.
 
Ia bilang, salah satu alasan PLAN memilih untuk mengelola hotel kapsul lantaran dari segi pasar mulai banyak diminati dan dari segi investasi tak terlalu besar, sehingga return-nya lebih cepat.
 
Makanya, nanti PLAN akan menggunakan sekitar 20% dari dana yang diperoleh dari IPO yakni Rp 30 miliar untuk modal kerja dan pengembangan yang bergerak di bidang hotel manajemen.
 
Sedangkan, sisanya sebesar 80% bakal digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan interior hotel yang terletak di area Kelapa Gading. Ia mengatakan, pembangunan hotel di Kelapa Gading ini merupakan kerja sama dengan perusahaan lain untuk membangun office tower yang terdiri dari 12 lantai. "Yang mana nanti 3 lantai akan kami gunakan untuk membangun hotel," tambah dia.
 
Saat ini hotel tersebut masih dalam pembangunan dan ditargetkan rampung pada akhir tahun mendatang. Hanya saja, ia mengaku masih akan menunggu kondisi yang memungkinkan untuk mulai mengoperasikan hotel tersebut. Adapun hotel di Kelapa Gading ini akan memiliki 100 kamar dengan 3 tipe kamar.
 
Pada tahun ini, PLAN memasang target pendapatan tak jauh berbeda dengan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 4,58 miliar dengan laba bersih 15% lebih tinggi ketimbang tahun 2019 yang senilai Rp 818,30 juta.
 
Adapun pendapatan usaha sampai dengan Mei 2020 tercatat nihil ketimbang periode Januari-Mei 2019 senilai Rp 1,54 miliar. Hal ini karena pada periode Januari hingga Mei 2020 PLAN menyewakan bangunan hotel kepada RMI dan pendapatan dari RMI dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
 
Nah, pendapatan lain-lain tercatat senilai Rp 2,28 miliar selama periode Januari hingga Mei 2020. Dengan demikian, Antonyo Tanujaya optimistis dapat mencapai target yang telah ditentukan. "Secara okupansi juga saat ini terus mengalami kenaikan ketimbang kuartal kedua tahun ini," ungkapnya.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, okupansi hotel yang berlokasi di Bandung bisa mencapai kapasitas maksimal sesuai dengan peraturan daerah yakni 50% pada akhir pekan, sedangkan pada hari-hari biasa rerata tingkat hunian hotel di kisaran 30% dari total 102 kamar.
 
sumber : kontan.co.id