Laba bersih Vale Indonesia (INCO) diprediksi naik 4,6% tahun ini

Thursday , 30 Jul 2020 08:23
 
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat produksi sebesar 36.315 metrik ton nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte sebesar 36.600 metrik ton setara dengan penjualan sebesar US$ 360,37 juta pada semester I-2020.
 
Dengan capaian INCO di paruh pertama, Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu memprediksi di akhir 2020 ini kinerja Vale Indonesia masih akan melemah sebagai akibat dari harga nikel global yang masih dalam tren penurunan. Adapun harga realisasi rata-rata penjualan nikel Vale Indonesia di semester I-2020 sebesar US$ 9.815 per metrik ton.
 
Samuel Sekuritas memperkirakan pendapatan Vale Indonesia bakal turun 4,2% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 749 juta. Namun laba bersih diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan 4,6% yoy menjadi US$ 60 juta di tahun ini. "Net profit kami perkirakan tumbuh seiring proyeksi efisiensi dari perusahaan," jelas Dessy kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7).
 
Sementara itu asumsi produksi di 2020 tumbuh menjadi 72.700 metrik ton dibandingkan realisasi 2019 yang sebanyak 71.025 metrik ton dengan asumsi harga nikel diproyeksikan flat di level US$ 13.000 per ton. Adapun Vale Indonesia menargetkan tahun ini produksinya mencapai 71.000 ton. Namun, dengan mundurnya pembangunan kembali tungku alias furnace 4 maka produksi diprediksi bisa lebih tinggi lagi.
 
Adapun hingga 12 bulan ke depan, Samuel Sekuritas memiliki target harga INCO Rp 3.900. Adapun pada perdagangan Rabu (29/7) harga INCO berada di level Rp 3.400 atau melemah 6,59% sejak awal tahun.
 
sumber : kontan.co.id