Biaya Eksplorasi Antam Melonjak 283,45%, Timah Hanya 20%

Tuesday , 14 Jan 2020 01:38
PT Timah Tbk mencatat biaya eksplorasi pada Desember 2019 mencapai Rp198,116 miliar atau meningkat 20% dibanding periode serupa tahun lalu sekitar Rp165 miliar.
 
“Rincian pengeluarannya adalah biaya operasional sekitar Rp178,980 miliar dan investasi Rp19,136 miliar,” ujar Sekretaris Perusahaan Timah, Abdullah Umar.
 
Kegiatan eksplorasi di laut pada Desember 2019 berupa kegiatan pemboran rinci di perairan Bangka seperti laut Mentok, laut Tempilang, laut Kantung, laut Kubu, dan laut Sempur. Kapal yang digunakan sebanyak 5 unit kapal bor dengan total meter bor 3.467 meter.
 
Kegiatan eksplorasi di darat pada periode tersebut meliputi geomagnet, core logging, percontoan core, pengukuran grid bor dan pemboran timah di pulau Bangka (Payung, Pemali, dan Mentok) dan Belitung (Mengkubang Damar, Air Antu, Mempayak) dengan total meter bor sebanyak 3.141 meter.
 
Rencana kegiatan eksplorasi pada Januari 2020 adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya. Kegiatan pemboran prospeksi dan pemboran dirinci di laut akan menggunakan lima kapal bor yang dialokasikan di perairan Bangka.
 
Sementara, biaya eksplorasi PT Aneka Tambang Tbk tercatat sekitar Rp31,06 miliar atau meningkat 283,45% dari bulan serupa tahun lalu hanya Rp8,10 miliar.
 
“Kegiatan eksplorasi bulan Desember 2019 berfokus pada komoditas emas, nikel, dan bauksit, serta Antam juga melakukan pengurusan izin kawasan hutan di daerah prospek dengan jumlah pengeluaran preliminary unaudited Rp31,06 miliar,” kata SVP Corporate Communication Antam, Kunto Hendrapawoko.
 
Ia melanjutkan, pada bulan tersebut kegiatan eksplorasi emas masih dilakukan di Pongkor, Cibaliung, pengunungan Bintang, dan tinjauan ke beberapa prospek. Eksplorasi nikel dilakukan di daerah Waylukum dan tinjauan ke beberapa daerah prospek, serta bauksit di daerah Tayan, Kalimantan Barat, dan tinjauan ke beberapa daerah prospek.
 
 
 
 

Sumber : ANTARANEWS.COM