INDY berencana tambah kepemilikan di Awak Mas

Tuesday , 10 Dec 2019 08:39
PT Indika Energy Tbk (INDY) berupaya untuk semakin mengembangkan diversifikasi usaha di sektor non-batubara. Melalui anak perusahaannya, PT Indika Mineral Investindo, INDY telah menandatangani non-binding term sheet dengan Nusantara Resources Limited terkait proyek Awak Mas.
 
Managing Director & CEO INDY Azis Armand mengatakan, penandatanganan tersebut merupakan langkah lanjutan dari investasi strategis INDY di Nusantara Resources.
 
"Hal ini adalah bagian dari usaha Indika Energy dalam melakukan diversifikasi di sektor non-batubara dan hal ini kami lakukan melalui sinergi dengan anak perusahaan kami, Petrosea," kata Azis melalui keterangan tertulisnya, Senin (9/12).
 
Asal tahu saja, investasi INDY di Nusantara Resources telah dilakukan sejak Desember 2018. Saat ini, INDY memiliki 21,02% saham di Nusantara Resources.
 
Berdasarkan Term Sheet yang telah diteken ini, INDY dapat berpartisipasi hingga US$ 40 juta untuk kepemilikan sampai dengan 52,6% secara langsung maupun tidak langsung di PT Masmindo Dwi Area, yang saat ini dimiliki sepenuhnya oleh Nusantara Resources.
 
Proyek ini juga akan melibatkan salah satu anak perusahaan INDY lainnya, yakni PT Petrosea Tbk., yang akan bertindak sebagai kontraktor untuk pengerjaan Front End Engineering and Design (FEED).
 
Lalu selanjutnya proses Engineering, Procurement and Construction (EPC) setelah proses FEED rampung, serta tunduk pada pemenuhan beberapa persyaratan yang disepakati oleh para pihak.
 
Sementara itu, Executive Chairman Nusantara Resources Greg Foulis menyambut baik penandatanganan term sheet ini, sehingga dapat menunjukkan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait dengan kepentingan nilai dari proyek dan kejelasan pendanaan Proyek Awak Mas.
 
"Kami percaya dengan dukungan para pemegang saham utama, Nusantara akan dapat menyelesaikan perjanjian-perjanjian dengan Indika Energy dan Petrosea pada awal 2020 dan melanjutkan aktivitas pembangunan proyek secara signifikan," ungkap Greg.
 
Sebagai informasi, Nusantara Resources Limited sendiri merupakan perusahaan pertambangan emas yang terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX), dengan proyek utama yaitu Awak Mas.
 
Proyek ini memiliki perkiraan cadangan 1,1 juta ons emas dan 2 juta ons sumber daya emas di Sulawesi Selatan.
 
Awak Mas ditemukan pada tahun 1988, dan telah melakukan sekitar 135 km pengeboran dengan 1.100 titik bor. Awak Mas merupakan perjanjian Kontrak Karya Generasi ke-7 dengan pemerintah Indonesia, yang mana PT Masmindo Dwi Area, anak perusahaan Nusantara Resources, memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasi Proyek Awak Mas hingga tahun 2050.
 
 
 
 

Sumber : KONTAN.CO.ID