EAST siapkan dana Rp 125 miliar untuk bangun hotel baru

Tuesday , 10 Dec 2019 08:29
PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) segera membangun hotel bintang empat dengan nama Eastparc View Hotel. Direktur Utama PT Eastparc Hotel Tbk Khalid mengatakan saat ini proses pembangunan Eastparc View Hotel dalam tahap mengurus perizinan Amdal dan IMB pada Desember 2019.
 
Ia memperkirakan proses perizinan ini akan rampung dalam waktu enam sampai delapan bulan ke depan, sehingga PT Eastparc Hotel Tbk akan mulai membangun Eastparc View Hotel pada akhir tahun 2020.
 
“Kami targetkan selesai pada akhir tahun 2022, target tersebut juga tidak jauh dengan target penyelesaian proyek pemerintah untuk membangun jalan tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen, dan Jogja-Bandara Kulon Progo yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2023,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (9/12).
 
Menurutnya, adanya jalan tol tersebut akan menjadi pintu masuk masyarakat luar kota untuk datang ke Yogyakarta, sehingga Eastparc View Hotel diharapkan dapat memperluas pasar dengan menampung lebih banyak lagi tamu hotel.
 
Sementara itu, Wahyudi Eko Sutoro Direktur Pemasaran PT Eastparc Hotel Tbk mengatakan Eastparc View Hotel ini akan dibangun dengan jumlah kamar sekitar 210 kamar dengan 8 ruang pertemuan dan dilengkapi dengan fasilitas kolam renang serta permainan air.
 
Fasilitas tersebut sesuai dengan konsep yang diusung oleh Eastparc View Hotel sebagai hotel MICE dan family-friendly.
 
Anggaran belanja yang akan digunakan dalam membangun proyek Eastparc View Hotel ini adalah sebesar Rp 125 miliar, terdapat penghematan berkisar antara Rp 25 miliar-Rp 30 miliar dari rencana anggaran belanja sebelumnya yang sebesar Rp 155 miliar.
 
“Penghematan tersebut terjadi karena proyek Eastparc View Hotel ini merupakan Kegiatan Membangun Sendiri (KMS). Sebelumnya, PT Eastparc Hotel Tbk pernah melakukan proyek Kegiatan Membangun Sendiri (KMS) saat membangun Eastparc Hotel Yogyakarta,” paparnya.
 
Sumber dana untuk membangun Eastparc View Hotel tersebut berasal dari hajatan IPO, warrant yang diharapkan dikonversi, pendanaan internal, dan akan menggunakan pinjaman dari bank apabila dana yang dibutuhkan belum mencukupi.
 
 
 

Sumber : KONTAN.CO.ID