Rights Issue September, BRI Agro Segera Masuk BUKU III

Thursday , 22 Aug 2019 02:59

PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) akan melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) dengan melepas 3 miliar lembar saham baru atau setara 12,32% dari modal disetor pada September 2019. Perseroan menargetkan dana hasil rights issue Rp 700 miliar untuk menambah modal inti agar masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III.

Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto mengatakan, saat ini modal inti BRI Agro sekitar Rp 4,5 triliun, jika rights issue berjalan mulus, modal inti menjadi Rp 5,2 triliun. Modal inti tersebut cukup untuk naik kelas BUKU III yang memiliki modal inti antara Rp 5-30 triliun.

"Kalau target tercapai, tahun depan bank kami sudah masuk BUKU III. Dengan manjadi BUKU III kami bisa memperbesar kapasitas bisnis. Kami juga ingin memperkuat infrastruktur TI atau digital kami," kata Agus di Jakarta, Rabu (21/8).

Menurut Agus, dalam rights issue kali ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai induk perusahaan tidak akan menggunakan haknya. Dengan begitu, kepemilikan saham bank terbesar di Indonesia itu akan terdilusi menjadi 76,35% dari saat ini sebesar 87,10%.

"Kepemilikan BRI tidak diambil karena ingin perbesar porsi masyarakat supaya lebih likuid, (saham publik) dari 6,5% harapannya bisa mendekati 20%," ungkap Agus.

Meski demikian, Agus belum mengumumkan harga pelaksanaan. Namun, dia menyebutkan harganya akan sangat kompetitif dan menarik untuk pasar. Adapun periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD akan berlangsung pada 10-17 September 2019.

Agus mengatakan, setelah menjadi BUKU III, pihaknya akan menggenjot eksposur bisnis. Salah satunya dengan membentuk Laku Pandai milik perseroan bernama AGROLink. Layanan ini akan memperluas penetrasi bisnis perseroan ke berbagai pelosok Nusantara.

Selain itu, BRI Agro akan meningkatkan kerja sama dan aktivitas agen produk bancassurance dengan model bisnis yang terintegrasi. Ada pula rencana perseroan yang akan mendongkrak portofolio pembiayaan di sektor agribisnis mencapai 70% dari posisi saat ini yang baru 60%.

BRI Agro juga bakal menggenjot produk layanan berbasis digital, yakni melalui platform digital Pinjam Tenang (Pinang) yang diluncurkan pada Februari 2019 lalu. Adapun sejak diluncurkan hingga saat ini, Pinang telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 6 miliar.

Sumber : Investor Daily