Pemegang saham Bumi Resources Tbk (BUMI) tertinggal pesta pembagian dividen tunai pada periode 2021-2022. Padahal BUMI adalah salah satu tambang batubara besar disamping misalnya Bayan Resources Tbk (BYAN), Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) atau Bukit Asam Tbk (PTBA). Ketika hampir semua saham batubara berpesta dividen tunai karena melonjaknya harga komoditas pasca pandemi, pemegang saham BUMI hanya bisa mengelus dada.
Menurut catatan, terakhir kali BUMI membagikan dividen tunai adalah pada tahun 2012. Setelahnya BUMI tidak pernah lagi membagikan dividen tunai karena terbentur laporan keuangan yang mengalami defisiensi modal. Berangkat dari keadaan ini manajemen perseroan pada Selasa (23/4) mengumumkan rencananya untuk melakukan kuasi reorganisasi.
Manajemen memaparkan sejumlah manfaat positif dari rencana kuasi reorganisasi ini, diantaranya adalah memperbaiki struktur permodalan dengan menghapus saldo defisit ekuitas. Defisit dihapus menggunakan saldo agio saham yang merupakan selisih lebih antara modal disetor dengan nilai nominal saham. Dengan tidak lagi mencatat defisit ekuitas, perseroan dapat kembali membagikan dividen sesuai regulasi yang berlaku.
Berikut adalah laporan posisi keuangan BUMI per Desember 2023 sebelum dan sesudah kuasi reorganisasi:
Harga saham BUMI melonjak lebih dari 20% saat perseroan mengumumkan rencana kuasi reorganisasi dan kenaikannya berlanjut pada hari ini setelah perseroan melaporkan kenaikan laba bersih pada kuartal pertama 2024. Rencana kuasi reorganisasiakan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang akan diselenggarakan pada 30 Mei 2024.
