Daily Views

Bursa Hari Ini

Monday , 25 Sep 2023 07:12

Global Update

Tiga indeks utama Wall Street kompak berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (22/9), mengakhiri pekan yang penuh gejolak dengan imbal hasil obligasi pemerintah mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir dan para investor mencerna revisi prospek hawkish Federal Reserve. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,31% ke posisi 33.963,84. Sementara S&P 500 ditutup melemah 0,23% ke posisi 4.320,06 dan Nasdaq berakhir melemah tipis 0,09% ke posisi 13.211,81. Keputusan FOMC terakhir untuk mempertahankan suku bunga tidak mengejutkan pasar karena tren disinflasi baru-baru ini di AS bersama dengan beberapa tanda yang menunjukkan perlambatan di pasar tenaga kerja. Namun, yang mengejutkan pasar adalah proyeksi The Fed yang lebih  hawkish , khususnya tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tingkat pengangguran yang lebih rendah, serta tingkat inflasi PCE yang lebih tinggi secara keseluruhan untuk tahun 2023 hingga 2025 . Fokus tertuju pada rilis data penting AS diantaranya, data penjualan rumah baru, indeks harga rumah, indeks manufaktur dan jasa versi Richmond Fed dan ada pula rilis data Harga Rumah S&P/Case-Shiller AS. Hal ini akan menggambarkan agaimana inflasi dan suku bunga menghantam ekonomi AS. Dari Eropa, Inflasi harga konsumen di Inggris turun menjadi 6,7% pada Agustus 2023 dari 6,8% pada bulan sebelumnya, lebih rendah dari konsensus sebesar 7,0%. Laju terendah sejak Februari 2022 ini, terutama karena perlambatan inflasi harga makanan dan penurunan biaya layanan akomodasi. Sementara tingkat inflasi tahunan di Jepang turun tipis menjadi 3,2% pada Agustus 2023 dari 3,3% pada bulan sebelumnya, menunjukkan angka terendah dalam tiga bulan.

Market Movement

Bursa saham Indonesia menutup pekan ketiga September, Jumat (22/9) dengan kenaikan 0,36% menjadi 7.017, lebih tinggi dari sesi penutupan pekan sebelumnya di posisi 6.983. Dalam lima hari perdagangan pekan lalu, indeks tiga kali ditutup di zona hijau dan dua kali ditutup terkoreksi. Sepanjang pekan lalu investor melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 683,29 miliar di pasar reguler. Peluncuran bursa karbon pada Selasa (26/9) juga bisa menjadi katalis positif. Sebab emiten yang menjual kredit karbon, memiliki segmen usaha energi baru terbarukan (EBT), dan berkontribusi terhadap penyerapan emisi karbon. Beberapa emiten tersebut adalah PT Arkora Hydro Tbk (ARKO),  PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Pekan ini akan rilis data, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) untuk Agustus 2023. Pada bulan sebelumnya, Posisi M2 pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp8.350,5 triliun atau tumbuh 6,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1% YoY Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 9,4% YoY. Disisi lain, perbaikan perekonomian China dan ekspektasi penurunan tingkat pengangguran di Jepang menambah deretan sentimen positif yang bisa menopang IHSG. IHSG berpeluang bergerak menguat meski terbatas pada awal pekan ini

Berita Emiten

Monday , 25 Sep 2023 07:13

Kebutuhan Terus Naik, VAST Optimistis Okupansi Gudang Meningkat

VAST sukses mempertahankan okupansi sewa gudang built-to-suit 100 persen, dimana tingkat okupansi ini telah dipertahankan sejak tahun 2022. Okupansi gudang general warehouse dilaporkan sudah mencapai 93 persen, lebih tinggi dari kompetitor yang memiliki rata-rata di level 90 persen. VAST menarget okupansi gudang penuh alias 100 persen. Manajemen mengatakan secara historis, VAST selalu mematok okupansi 100 persen. Bahkan ketika pandemi okupansi gudang di kisaran 97-98 persen, VAST optimistis permintaan gudang terus meningkat menyusul lonjakan gudang tumbuh positif akhir-akhir ini. Apalagi, industri pergudangan, salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2023.

 

BUKA Banting Harga MESOP Hanya Rp189 per Lembar

BUKA menurunkan harga pelaksanaan program kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan dalam Management and Employee Stock Option Program  atau MESOP II menjadi Rp189 per lembar. Jumlah saham yang ditawakan dalam MESOP II ini mencapai 4.019.592.620 saham baru dan dapat dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober sampai dengan tanggal 10 November 2023. BUKA juga menawarkan sebanyak 5.042.039.087 saham baru kepada karyawan Direksi dan Komisaris dalam program Management and Employee Stock Option Program (MESOP) I.

 

INDY Kembali Buyback Surat Utang Senilai US$ 29,31 Juta

Anak usaha INDY, yakni Indika Energy Capital III Pte. Ltd. kembali melakukan pembelian kembali surat utangnya. Sampai dengan 21 September 2023, Indika Energy Capital III  telah melakukan pembelian Kembali atas porsi jumlah terutang dengan jumlah pokok keseluruhan sekitar US$ 29,31 juta. Jumlah tersebut mewakili sekitar 5,09% dari jumlah pokok awal Surat Utang yang mencapai US$ 575 juta. Surat utang ini memiliki bunga 5,87% yang akan jatuh tempo pada 2024. Adapun  jumlah pokok keseluruhan dari sisa surat utang 2024 yang masih beredar  sejumlah US$ 293.56 juta. Sisa ini mewakili sekitar 51,05% dari jumlah pokok awal surat utang INDY.

SGER Tebar Saham Bonus Rp590 Miliar

SGER akan menebar 264.443.583 saham bonus senilai Rp590,46 miliar. Alokasi dividen saham itu setara 77,64 persen dari saldo laba edisi 2022 sebesar Rp760,52 miliar. Penggelontoran dividen bonus itu dengan asumsi dividen saham tersebut dibalut dengan harga kisaran Rp2.300 per lembar. Penerbitan saham bonus itu, dibalut dengan rasio 16:1. Artinya, setiap pemilik 16 saham lawas berhak mendapat satu saham anyar. Dengan penuntasan transaksi tersebut, total saham perseroan berjumlah 4.372.056.848 helai alias 4,37 miliar eksemplar. Jumlah, nilai, dan rasio dividen saham tersebut merupakan asumsi.

 

KIJA Catatkan Penjualan Lahan Industri Rp 1,3 Triliun Hingga Juli 2023

KIJA mencatatkan penjualan lahan industri sebesar Rp 1,3 triliun selama periode Januari-Juli 2023. Capaian tersebut setara dengan 93% dari target penjualan lahan industri yang dibidik tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun. Penjualan lahan industri KIJA selama Januari-Juli 2023 terdiri atas Kota Jababeka Cikarang sebesar 14,3 hektar (ha) dan KEK Kendal sebanyak 68,9 ha. Penjualan lahan industri sendiri berkontribusi 84% terhadap total marketing sales KIJA selama periode tersebut. Tenant KIJA berasal dari bermacam sektor mulai dari sektor elektronik, consumer goods, otomotif, fashion, packaging, furniture, health care, logistic, dan banyak lagi.  Manajemen menargetkan dapat mengakuisisi lahan dengan nilai sebesar Rp 250 miliar di sepanjang 2023

 

 

Sumber: Emitennews, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, Bisnis Indonesia, CNBC Indonesia