Pendapatan dan Laba Bersih MORA Kompak Melemah
Laba tahun berjalan MORA itu menurun sekitar 2,63% menjadi Rp 564 miliar dari sebelumnya Rp 579 miliar. Penurunan laba bersih ini paralel dengan terpangkasnya pendapatan konsolidasi MORA sebesar 7,34% dari sebelumnya sebesar Rp 4,64 triliun menjadi Rp 4,30 triliun. Ini dipicu oleh menyusutnya pendapatan di bisnis penyelenggaraan telekomunikasi dari sebelumnya membukukan Rp 3 triliun menjadi Rp 2,94 triliun. Penjualan di segmen jaringan domestik tergerus sebesar 24,36% dari sebelumnya Rp 1 triliun menjadi Rp 813 miliar.
Turun 20%, SRTG Catat Nilai Aset Bersih Rp 48,9 Triliun di Tahun 2023
SRTG mencatatkan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) sebesar Rp 48,9 triliun di tahun 2023. Angka itu turun 20% dibandingkan capaian tahun 2022. Manajemen mengatakan, penurunan ini karena gejolak harga komoditas sepanjang tahun 2023 berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga, yaitu ADRO dan MDKA. SRTG juga mencatatkan arus kas dividen dan divestasi Saratoga di akhir tahun yang mencapai level tertinggi selama tahun 2023, yaitu sebesar Rp 3,9 triliun.
Meski Terdampak El-Nino, SGRO Tetap Optimistis Produksi CPO Tumbuh 5%
SGRO melihat dampak El-Nino diperkirakan mulai terasa pada awal tahun 2024, akan tetapi perseroan melihat dampak El-Nino kali ini tergolong moderate. Manajemen mengatakan, meski terasa dampaknya, tahun ini SGRO mengantisipasinya dengan menyiapkan strategi. Hal ini untuk bisa mempertahankan kinerja produksi baik tandan buah segar (TBS) maupun Crude Palm Oil (CPO). Perseroan akan tetap fokus dalam meningkatkan kinerja operasional dengan terus melanjutkan program intensifikasi yang telah berjalan pada tahun sebelumnya seperti mekanisasi, water management sistem, dan peningkatan infrastruktur serta digitalisasi
EXCL Siapkan Capex Rp 8 Triliun pada 2024
EXCL mempersiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 8 Triliun. Manajemen mengatakan mayoritas capex digunakan untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis layanan data dan konvergensi termasuk untuk IT. Tahun ini fokus rencana ekspansi EXCL yakni meningkatkan dan memperluas penetrasi bisnis Fixed Mobile Convergence (FMC) di masyarakat. EXCL menargetkan pendapatan bisa tumbuh high single digit.
META Segera Tender Offer
MPTIS selaku pemegang saham pengendali META mengumumkan penawaran tender sukarela (voluntary tender offer/VTO) bakal dilaksanakan pada 19 Maret sampai 17 April 2024. Kepastian jadwal VTO tersebut didapat setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan pernyataan efektif atas VTO pada Jumat (15/3/2024). MPTIS akan memborong sebanyak 4.490.444.344 saham atau mewakili 23,18% dari seluruh saham yang diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga Rp 250 per saham. Harga tersebut diklaim premium karena 34% lebih tinggi dari harga rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk rencana go private yaitu Rp 187 per saham.
Sumber: Emitennews, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, Bisnis Indonesia, CNBC Indonesia