GLOBAL UPDATE
Bursa ekuitas AS ditutup melemah tajam pada Kamis (4/3), seiring kembali meningkatnya yield obligasi AS pasca pidato Jerome Powell. DJIA turun -1,11% menjadi 30.924, indeks S&P 500 turun -1,34% menjadi 3.768 dan indeks Nasdaq Composite turun -2,11% menjadi 12.723. Kekhawatiran investor saham kembali meningkat setelah Gubernur The Fed, Jerome Powell tidak memberikan perubahan terkait program pembelian aset untuk menahan kenaikan yield obligasi. Adapun, yield US Treasury 10-tahun kembali meningkat ke level 1,54% pada Kamis (4/3), pasca pidato Jerome Powell. Di sisi data, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data klaim pengangguran awal tercatat sebanyak 745.000 (before: 730.000) pekan lalu, dengan rata-rata 4 minggu klaim pengangguran adalah 790.750 (Jan: 848.250). Investor berfokus pada rilis data tingkat pengangguran periode Februari dan neraca perdagangan Januari AS pada Jumat (5/3). Sejalan dengan AS, bursa ekuitas Eropa ditutup melemah dengan Indeks Pan-European Stoxx 600 turun -0,4% ke level 411,9. Sementara, bursa regional Eropa ditutup mixed dengan DAX Jerman -0,17%, CAC 40 Prancis +0,01%, FTSE MIB Italia +0,20% dan FTSE 100 -0,37%. Data tingkat pengangguran Januari zona Euro stabil di 8,1%, sedangkan penjualan ritel terkontraksi -5,9% MoM (Des:+2%). Adapun, PMI Konstruksi Inggris ekspansif di level 53,3 (Jan: 49,2) pada Februari. Dari Asia, mayoritas bursa regional ditutup di zona merah, dipimpin oleh bursa ekuitas Jepang dengan Indeks Nikkei 225 turun -2,13%. Kantor statistik nasional Korea Selatan melaporkan inflasi Februari 2021 tercatat tumbuh 1,1% YoY dan 0,5% MoM (Jan: 0,6% YoY, O,8% MoM). Fokus investor tertuju pada data neraca perdagangan China periode Februari yang akan dirilis Minggu (7/3). Bursa ekuitas Australia juga ditutup melemah dengan indeks S&P/ASX 200 turun -0,84% ke level 6.760. Neraca perdagangan Januari Australia tercatat sebesar AUS$ 10,14 miliar (Des: AUS$ 6,7 miliar), dengan ekspor +6% MoM dan impor -2% MoM. Sementara, penjualan ritel Januari tumbuh +0,5% MoM (Des: -4,1%). Dari komoditas, harga minyak mentah ditutup menguat ke level tertinggi, merespon kebijakan produksi OPEC+ yang diputusan tidak akan berubah hingga April. Minyak Brent dan WTI naik +4,2%, masing-masing ke level US$ 66,74/barel dan US$ 63,83/barel.
MARKET MOVEMENT
IHSG ditutup melemah -85,96 poin (-1,35%) di level 6.290,8 , setelah terkontraksi di zona merah pada rentang 6.270-6.369 sepanjang perdagangan Kamis (4/3). 8 dari 10 sektoral IHSG ditutup di zona merah dipimpin oleh sektor pertambangan (-2,87%), sektor keuangan (-1,79%) dan sektor infrastruktur (-1,71%). Sementara sektor perkebunan (+0,04%) dan sektor properti (+0,46%) menopang IHSG, merespon sejumlah insentif kebijakan dari pemerintah. Adapun, investor asing juga mencatatkan keseluruhan Net Sell sebesar Rp -17,70 miliar, dengan Net Sell Asing tertinggi adalah saham BBCA. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah -0,15% ke level Rp 14.266/US$. Penurunan harga nikel dan pergerakan yield obligasi AS kembali meningkatkan kekhawatiran investor. Adapun, aksi jual investor asing terhadap saham BBCA juga mendorong pelemahan indeks. Sementara, penemuan 2 kasus virus corona varian B117 (Inggris) di Indonesia turut menjadi sentimen negatif. IHSG pada perdagangan akhir pekan diperkirakan bergerak pada rentang 6.256-6.380.
NEWS HIGHLIGHTS
- Laba Bersih 2020 ADRO -63% YoY
- Penjualan Batubara 1M21 UNTR +114% YoY
- NKB 2M21 WEGE Rp 501,95 Miliar
- Rugi Bersih 2020 FREN Rp -1,5 Triliun
- WIKA Bangun Pabrik Aspal Rp 12 Triliun