Daily Views

Bursa Hari Ini

Tuesday , 19 Mar 2024 07:10

Global Update

Pada perdagangan Senin (18/3/2024) bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak ditutup di zona hijau menjelang pertemuan The Fed dan didukung dari kenaikan saham-saham teknologi. Dow Jones ditutup menguat 0,20% di level 38.790,43, begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 0,63% di level 5.149,42, dan Nasdaq terapresiasi 0,82% di level 16.103,45. Indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin, didorong kenaikan saham-saham megacap seperti Alphabet, Tesla dan Apple di tengah investor sedang menunggu dengan cemas pertemuan The Fed AS pada pekan ini. Alphabet (GOOGL.O) melesat 4,60%, Tesla (TSLA.O) naik 6,25%, dan Apple (AAPL.O) terapresiasi 0,64%. Dikabarkan Apple tengah dalam perbincangan untuk membangun mesin AI Gemini Google ke dalam iPhone. Fokus investor  terpecah antara antusiasme terhadap prospek AI di sektor teknologi dan kekhawatiran menjelang pembaruan kebijakan The Fed pada hari Rabu. The Fed akan merilis keputusan suku bunganya melalui rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa-Rabu (20/3/2024).Konsensus saat ini menilai bahwa The Fed akan kembali menahan suku bunganya di level 5,25-5,5% karena data ekonomi AS yang tercatat masih belum sesuai estimasi. Kami menilai, jika The Fed mengambil nada hawkish ketika pertemuan kebijakannya pada hari Rabu, hal ini dapat menekan saham-saham teknologi. Dari Asia, Bank of Japan (BoJ) akan mengumumkan kebijakan moneter pada hari ini, Selasa (19//3/2024). BoJ diperkirakan akan mengakhiri suku bunga negatifnya yakni -0,1 yang sudah berlaku sejak 2006 atau delapan tahun lebih. Jika benar BoJ mengerek suku bunga maka ini akan menjadi titik balik bagi kebijakan pelonggaran moneter jangka panjang BoJ. Selain Jepang, China juga akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada Rabu (20/3/2024).

Market Movement

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,35% di level 7.302,45 pada Senin (18/3/2024). IHSG mencatatkan turnover senilai Rp9,68 triliun, turun dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp 17,85 triliun. Pelemahan IHSG didorong dari penurunan lima sektor yakni cyclical 0,45%, energi 0,30%, keuangan 0,21%, transportasi 0,44%, dan infrastruktur 0,24%. Jatuhnya sektor cyclical justru didorong dari saham-saham ritel yang seharusnya terdorong positif dari adanya peningkatan aktivitas belanja masyarakat di bulan Ramadhan. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terkoreksi 0,88%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) anjlok 1,20%, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 1,30%. Pelaku pasar saat ini masih bersikap wait and see perihal pengumuman suku bunga yang akan dirilis oleh The Fed maupun BI pekan ini. Konsensus memperkirakan secara absolute bahwa BI akan menahan suku bunga acuan (BI rate) di level 6,00%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. Hal ini dinilai masih cukup memadai mengingat tekanan terhadap Rupiah masih ada dan inflasi mengalami kenaikan. Pada Senin (18/3/2024), Menteri Ketenagakerjaan (Manaker) Ida Fauziyah memastikan pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran 2023 harus dilakukan paling lambat pada H-7 Lebaran atau pada tanggal 3 April 2024. Tentunya sektor konsumer, ritel hingga transportasi akan terdorong dengan adanya perputaran uang THR. IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada hari ini

Berita Emiten

Tuesday , 19 Mar 2024 07:12

Pendapatan dan Laba Bersih MORA Kompak Melemah

Laba tahun berjalan MORA itu menurun sekitar 2,63% menjadi Rp 564 miliar dari sebelumnya Rp 579 miliar. Penurunan laba bersih ini paralel dengan terpangkasnya pendapatan konsolidasi MORA sebesar 7,34% dari sebelumnya sebesar Rp 4,64 triliun menjadi Rp 4,30 triliun. Ini dipicu oleh menyusutnya pendapatan di bisnis penyelenggaraan telekomunikasi dari sebelumnya membukukan Rp 3 triliun menjadi Rp 2,94 triliun. Penjualan di segmen jaringan domestik tergerus sebesar 24,36% dari sebelumnya Rp 1 triliun menjadi Rp 813 miliar.
 

Turun 20%, SRTG Catat Nilai Aset Bersih Rp 48,9 Triliun di Tahun 2023

SRTG mencatatkan nilai aset bersih atau net asset value (NAV) sebesar Rp 48,9 triliun di tahun 2023. Angka itu turun 20% dibandingkan capaian tahun 2022. Manajemen mengatakan, penurunan ini karena gejolak harga komoditas sepanjang tahun 2023 berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga, yaitu ADRO dan MDKA. SRTG juga mencatatkan arus kas dividen dan divestasi Saratoga di akhir tahun yang mencapai level tertinggi selama tahun 2023, yaitu sebesar Rp 3,9 triliun.


Meski Terdampak El-Nino, SGRO Tetap Optimistis Produksi CPO Tumbuh 5%
SGRO melihat dampak El-Nino diperkirakan mulai terasa pada awal tahun 2024, akan tetapi perseroan melihat dampak El-Nino kali ini tergolong moderate. Manajemen mengatakan, meski terasa dampaknya, tahun ini SGRO mengantisipasinya dengan menyiapkan strategi. Hal ini untuk bisa mempertahankan kinerja produksi baik tandan buah segar (TBS) maupun Crude Palm Oil (CPO). Perseroan akan tetap fokus dalam meningkatkan kinerja operasional dengan terus melanjutkan program intensifikasi yang telah berjalan pada tahun sebelumnya seperti mekanisasi, water management sistem, dan peningkatan infrastruktur serta digitalisasi 

EXCL Siapkan Capex Rp 8 Triliun pada 2024

EXCL mempersiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 8 Triliun. Manajemen mengatakan mayoritas capex digunakan untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis layanan data dan konvergensi termasuk untuk IT. Tahun ini fokus rencana ekspansi EXCL yakni meningkatkan dan memperluas penetrasi bisnis Fixed Mobile Convergence (FMC) di masyarakat. EXCL menargetkan pendapatan bisa tumbuh high single digit.

  

 

META Segera Tender Offer

MPTIS selaku pemegang saham pengendali META mengumumkan penawaran tender sukarela (voluntary tender offer/VTO) bakal dilaksanakan pada 19 Maret sampai 17 April 2024. Kepastian jadwal VTO tersebut didapat setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan pernyataan efektif atas VTO pada Jumat (15/3/2024). MPTIS akan memborong sebanyak 4.490.444.344 saham atau mewakili 23,18% dari seluruh saham yang diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga Rp 250 per saham. Harga tersebut diklaim premium karena 34% lebih tinggi dari harga rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk rencana go private yaitu Rp 187 per saham.

 


Sumber: Emitennews, Investor Daily, Kontan, Detik Finance, Bisnis Indonesia, CNBC Indonesia