What's New

PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA)
18 Nov 2020

PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) bergerak dalam bidang industri jasa penyedia makanan, khususnya pizza dan pasta di Indonesia, melalui merek ýPizza Hutý. Perseroan telah mengembangkan dua konsep, yaitu gerai PHR (dine-in) dan PHD (Delivery); yang menawarkan layanan makan di tempat, layanan pengiriman serta penjualan online dengan jaringan yang luas. Hingga 30 September 2020, PZZA telah mengoperasikan 519 gerai ýPizza Hutý di Jakarta dan kota lain di Indonesia.

- Pada 3Q20, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 847 miliar (-2% QoQ, -16% YoY), membawa pendapatan 9M20 mencapai Rp 2,66 triliun (-9% YoY). Peningkatan penjualan di Luar-Jawa (+10% QoQ) belum mampu mengimbangi penurunan penjualan di Pulau Jawa (-6% QoQ), seiring penutupan aktivitas untuk makan malam di Jakarta dan kurangnya periode perayaan di 3Q20. PZZA membukukan rugi bersih di 9M20 sebesar Rp -9 miliar (vs. 9M19: Rp 149 miliar), terutama dipicu kenaikan beban bunga di 9M20 sebesar Rp 21,8 miliar (vs. 9M19: Rp 7,7 miliar) seiring peningkatan hutang jangka pendek sebesar Rp 178 miliar (vs. 9M19: Rp 0);

- GPM menguat +130bps menjadi 65,4% pada 3Q20, terutama didorong oleh bauran pendapatan PHR yang lebih tinggi. Namun, NPM tetap melemah menjadi -2,3% (vs. 2Q20: 0,5%) seiring peningkatan pengembalian biaya operasional yang tinggi, akibat dibukanya kembali aktivitas dine-in. (Biaya tambahan dalam era new normal untuk tempat cuci tangan di luar restoran, mengecek suhu dengan thermogun, dan menyediakan handsanitizer);

- Kami memandang positif PZZA seiring dengan: 1) Pengembangan strategi marketing dengan penambahan sales channel melalui penawaran paket yang lebih terjangkau (Rp100rb/4 box), menyediakan Pizza Hut keliling dengan menggunakan food truck, optimalisasi penjualan melalui aplikasi (Pizza Hut Indonesia) yang sudah tersedia baik untuk IOS dan Android, dan bekerjasama dengan mitra lain untuk promosi seperti grab dan gojek, 2) Penerapan PSBB transisi per 12 Oktober diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat khususnya di area Jakarta sejalan dengan dibukanya aktivitas perbelanjaan dan dine-in yang mendorong penjualan di 4Q20 dan berpeluang berlanjut pada 2021, 3) Saat ini PZZA ditransaksikan pada EV/Sales di level 0,68x, membuat sahamnya masih undervalued dan memiliki potensi kenaikan.

- Resiko investasi: meningkatnya jumlah pinjaman bank untuk mendukung modal kerja, perlambatan pemulihan pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

selengkapnya disini