What's New

Stock Idea: TINS Raih Mandat Kuasai Cadangan Mineral dan Batubara Indonesia
31 Jan 2019

Ringkasan Pertimbangan Investasi

- Hingga 9M18, TINS membukukan pertumbuhan penjualan tipis sebesar 2,7% YoY menjadi sebesar Rp6,8 triliun. Laba bersih 9M18 merosot 15% YoY menjadi Rp255,6 miliar disebabkan turunnya harga timah ditengah peningkatan jumlah produksi;

- Perseroan mencatatkan volume produksi bijih timah di 2018 sebanyak 44.380 ton, naik 43% YoY dari 31.035 ton ditopang oleh penjualan ekspor sebesar 33.250 MT (+15% YoY), berkat kepastian regulasi di sektoral pertambangan timah serta adanya pembukaan tambang darat baru di Belitung dan penambangan di tambang laut di daerah Kep Riau;

- TINS yang bergabung dengan ANTM dan PTBA dibawah naungan INALUM (Holding BUMN Pertambangan) akan menguasai cadangan mineral dan batubara di Indonesia setelah Inalum berhasil menguasai saham Freeport;

- Pada tahun ini TINS mengalokasikan dana belanja sebesar Rp 2,58 triliun akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah empat unit KIP serta memodifikasi/memperbaiki 17 KIP yang ada;

- TINS tengah melakukan meningkatkan kapasitas smelter yang ditargetkan rampung pada bulan ini. Selain itu, perseroan menargetkan prototype detailed engeneering design (DED) rampung pada tahun ini sebagai teknologi ramah lingkungan untuk operasi penambangan timah di laut Bangka Belitung;

- Untuk tahun ini, TINS mengincar produksi 38.600 ton bijih timah, turun dari realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 44.380 ton. perolehan bijih timah dari laut sebesar 22.000 ton sn atau naik 15% YoY;

- Sepanjang pekan ini harga saham TINS konsisten menguat berkat kenaikan harga timah yang saat ini telah menembus level US$21.000/MT.

Baca selengkapnya disini atau download reportnya disini